100 Pelaku Usaha Mikro Sidoarjo Dididik Meningkatkan Produktivitas Usaha

100 pelaku usaha di Kab Sidoarjo diberikan Bimtek agar produksi usaha mereka meningkat. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 100 orang pelaku usaha mikro (UM) dari 18 kecamatan di Kab Sidoarjo, selama 3 hari, sejak 15-17 Juni, diberikan Bimtek oleh Dinas Tenaga Kerja Kab Sidoarjo, untuk bisa meningkatkan produktivitas pelaku usaha.

Kepala Bidang Pelatihan Kerja Disnaker Kab Sidoarjo, Khoirul Anam SSTP MAP, mengatakan para usaha mikro ini dimotivasi dari sejumlah aspek. Seperti manajemen, cara teknik bisnis dan dimotivasi mental bisnisnya.

“Kalau kegiatan dan usaha mereka bisa berkembang, berarti mereka termasuk naik kelas, tidak hanya itu saja-saja, harus kreatip, sebab saat ini persaingan bisnis global sangat ketat,” kata Anam, Rabu (16/6) kemarin.

Jenis pelaku usaha mikro yang diberikan bimbingan tersebut, diantaranya ada yang pelaku pembuatan kue, pembuatan hantaran, membuat kerajinan dan membuat makanan dan minuman.

Salah satu pemberi materi dari UPT Produksi Disnaker Provinsi Jatim, Drs Mudi Iriyanto, menyampaikan aspek yang sangat dominan dibutuhan oleh para pelaku usaha mikro di Kab Sidoarjo, untuk bisa berkembang adalah menguasai kemampun mental bisnis.

“Kemampuan mental bisnis itu prosentasenya sampai 70%. Kemampuan ini sangat dominan untuk dikuasai,” kata Mudi, dalam kesempatan yang sama.

Sedangkan kemampuan berkembang dari unsur manajemen dan teknis bisnis, prosentase keduanya masing-masing 15%.

Dirinya mengatakan kemampuan dari 100 peserta Bimtek tersebut masih kurang maksimal dalam menuju menguasai mental bisnis.

Disampaikan harus ada 11 faktor yang harus dikuasai dan diperkuat untuk bisa menguasai mental bisnis tadi. Diantaranya seperti keberanian mengambil resiko, kreatif, punya visi, percaya diri,mandiri, enerjik, berpikir positip, tanggung jawab dan punya konsep.

Ditambahkan Mudi, para pelaku usaha mikro ini juga perlu alat bantu, supaya dari mikro bisa menjadi kecil. Yakni dengan menggunakan aplikasi.

Aplikasi yang telah dilaunching oleh Disnaker Provinsi Jawa Timur, pada 2 Juni 2021 ini namanya GEMAS-PRO, kepanjangan dari gerakan masif produktif.

“Aplikasi ini sebagai alat bantu untuk mengetahui 3 aspek tadi, masih kurang atau tidak. Keuangannya sehat atau tidak. Pemasarannya sudah sehat atau tidak,” paparnya. (kus)

Tags: