100 Siswa SMK Jatim Ikuti Teaching Factory di Tiongkok

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rahman menerima perwakilan dari Tianjing Education Center, Tianjin Sino Germany dan Tianjin Maritime Vocational College, Selasa (26/5).

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rahman menerima perwakilan dari Tianjing Education Center, Tianjin Sino Germany dan Tianjin Maritime Vocational College, Selasa (26/5).

Dindik Jatim, Bhirawa
Tawaran kerjasama berskala internasional terus mengalir dari sejumlah negara ke Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Setelah mematangkan konsep pendidikan vokasional berstandar Jerman, kini para siswa SMK di Jatim kembali ditantang untuk mengikuti teaching factory di Tianjin, Tiongkok.
Tantangan ini digulirkan langsung oleh Tianjin Education Center (TEC) untuk 100 siswa SMK di Jatim. Dalam hal ini, terdapat pilihan kompetensi yang ditawarkan yakni Teknologi Otomotif yang akan ditangani langsung oleh Tianjin Sino Germany. Selain itu, penawaran juga diberikan untuk bidang kompetensi Teknologi Kemaritiman dan Kepariwisataan yang akan ditangani oleh Tianjin Maritime Vocational College.
“Kita menyambut tawaran ini dengan baik dan akan segera kita tindak lanjuti,” tutur Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rahman saat menerima perwakilan dari TEC, Selasa (26/5).
Saiful mengatakan, para siswa ini akan mengikuti teaching factory selama satu bulan penuh. Sebagai dukungan riil, Dindik Jatim akan memfasilitasi pemberangkatan para siswa. “Kita siapkan transpornya. Nanti selama satu bulan, para siswa akan mendapatkan uang saku dari perusahaan yang menerima,” tutur Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini menegaskan, kerjasama internasional sengaja digencarkan sebagai pemanasan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kita menyambut MEA dengan menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan memiliki kompetensi skala internasional,” tutur dia.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Jatim Hudiyono menambahkan, setiap kerjasama selalu terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan. Karena itu, tidak semua sekolah bisa terlibat. Sebab, masing-masing sekolah memiliki konsentrasi bidang keahlian yang berbeda. Pada program ini, ada empat SMK yang rencananya akan ditunjuk. Yakni SMKN 5 Surabaya, SMKN 6 Surabaya,SMK ST Louis dan SMK Bhakti Samudra Surabaya.
“Kita akan terus kembangkan kerjasama. Dengan Jerman kita siapkan enam SMK rujukan, untuk pemagangan di kapal ikan Jepang juga sudah dilakukan oleh SMK Puger, Jember,” tutur Hudiyono.
Untuk program di Tianjin ini, akan dibagi dalam dua bidang. SMKN 5 Surabaya dengan SMK St Louis akan mengikuti bidang keahlian Teknologi Otomotif. Sedangkan kerjasama untuk SMKN 6 Surabaya dan SMK Bhakti Samudra di bidang Teknologi Maritim dan Pariwisata.
Perwakilan Tianjin Sino Germany MR Cheng menyebutkan, tawaran kerjasama ini sengaja dilakukan mengawali momentum ekonomi yang sangat penting di ASEAN, yakni MEA. Tidak hanya siswa, melainkan guru SMK juga dapat terlibat dalam program ini. “Asalkan memenuhi syarat. Bisa berbahasa Inggris dan kompetensinya sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan,” kata Mr Cheng. [tam]

Tags: