1000 Guru TPQ dan Sekolah Minggu Kota Probolinggo Terima Honor

Wali kota Hadi serahkan honor 1000 guru TPQ.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo dibawah kepemimpinan Wali Kota Hadi Zainal Abidin-Wawali Mochammad Soufis Subri terus berupaya membuktikan kehadiran peran pemerintah di tengah masyarakat. Satu lagi program visi-misi yang direalisasikan adalah pemberian honor kepada guru ngaji (TPQ dan TPA) dan guru sekolah Minggu di gereja.
Sebanyak 1000 guru agama non formal itu mendapatkan honor Rp 200 ribu per bulan yang diterima setiap tiga bulan sekali melalui rekening. Secara simbolis, Wali Kota Habib Hadi menyerahkan buku rekening kepada sejumlah perwakilan di rumah dinasnya, Rabu 20/5/2020 malam, usai shalat Tarawih.
Guru ngaji penerima honor tersebar di lima kecamatan dengan rincian, Kanigaran 147 orang; Kedopok 193 orang, Kademangan 249 orang, Wonoasih 194 orang; Mayangan 189 orang. Sedangkan guru sekolah Minggu 28 orang dari beberapa gereja.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maskur mengungkapkan, jumlah honor yang diterima para guru ngaji dan guru sekolah Minggu menyesuaikan kemampuan anggaran dan peraturan wali kota. Program pemberian honor ini merupakan program dan kebijakan baru dari wali kota.
“Alhamdulillah semua proses sudah dilaksanakan tinggal pencairan, semua penerima sudah membuka rekening. Pemberian honor ini baru perdana sesuai kebijakan Bapak Wali Kota untuk memperhatikan ustad, ustadzah dan guru sekolah minggu di tahun 2020. Beberapa kekurangan kekhilafan pasti ada sehingga nanti ke depan menjadi bahan evaluasi agar lebih sempurna,” jelas Maskur.
Kepada perwakilan guru-guru itu, orang nomor satu di Kota Probolinggo itu menjelaskan bahwa program yang dijalankan saat ini merupakan bukti bahwa pemerintah telah melaksanakan kewajibannya kepada guru ngaji TPQ-TPA dan guru sekolah Minggu yang merupakan bagian dari elemen masyarakat Kota Probolinggo.
Menurutnya, hal ini penting karena pendidikan agama adalah pendidikan karakter yang diterima anak-anak usia dini. “Tanpa itu (pendidikan agama) mustahil akan muncul generasi berakhlak baik,” seru Habib Hadi, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin.
Dari perhatian yang diberikan oleh pemerintah ini, lanjut Habib Hadi, dipastikan ada kekurangan karena baru mencakup 1000 orang saja. Data tersebut diperoleh dari Kementerian Agama bekerjasama dengan Disdikbud setempat.
“Akan kami verifikasi lagi, kami perbaiki lagi karena saya yakin jumlahnya lebih dari 1000. Setelah evaluasi insyaallah tahun ke tahun akan lebih baik lagi. Intinya, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat membangun dari akhlaq melalui agama masing-masing sehingga tujuan baik ini bisa tercapai,” imbuh wali kota.
Habib Hadi berharap, meskipun jumlah honor yang diterima tidak sepadan dengan ilmu yang dibaktikan kepada anak-anak, para guru ngaji dan guru sekolah Minggu bisa merasakan manfaatnya. “Angka yang diterima ini jelas saya rasa kurang karena perjuangan anda semua sangat luar biasa. Insyaallah tahun depan lebih baik lagi. Inilah bentuk perhatian yang kami berikan sesuai apa yang kami janjikan,” tuturnya.
Bagi Orpa Siang, seorang guru sekolah Minggu di GPIB Jemaat Immanuel Probolinggo, tak menyangka ia bisa mendapat honor dari pemerintah setempat. Ia merasa bersyukur atas program Wali Kota Habib Hadi karena telah memberikan honor pada guru-guru agama di Kota Probolinggo.
“Terima kasih Bapak Wali Kota telah memberi apresiasi dan perhatian pada kami. Sangat bangga karena di pemerintahan Bapak Wali Kota sekarang ini tidak ada perbedaan di antara para guru ngaji, guru sekolah Minggu dan guru agama lainnya. Puji Tuhan,” ujar Orpa.
Orpa yang hadir bersama rekan satu gerejanya itu pun mendukung program dari visi misi wali kota tersebut. “Kami diminta supaya mendata lagi agar tidak ada guru yang terlewat. Mudah-mudahan yang belum terdata bisa mendapatkan seperti apa yang saya dapatkan,” imbuhnya.
Seremonial malam itu dihadiri Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Paeni, Kepala Disdikpora Maskur dan Kepala Kemenag Mufi Imron Rosadi.(Wap)

Tags: