1001 Celengan Inspiratif untuk Siswa Rajin Menabung

Celengan kreatif karya mahasiswa STIE Perbanas yang dipamerkan dalam penutupan program SSM dan akan disumbangkan untuk siswa di TK dan PAUD. [adit hananta utama/bhirawa]

Celengan kreatif karya mahasiswa STIE Perbanas yang dipamerkan dalam penutupan program SSM dan akan disumbangkan untuk siswa di TK dan PAUD. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Rajin belajar pangkal pandai, rajin menabung pangkal kaya. Kalimat itu sangat populer di masyarakat khususnya untuk menasehati anak-anak usia sekolah. Tapi, nasehat saja tidak cukup. Karena anak butuh dorongan lebih sehingga mereka akhirnya mau melakukan sesuatu, seperti menabung itu.
Seperti yang dilakukan para mahasiswa dari STIE Perbanas Surabaya dengan 1001 celengan yang mereka buat. Celengan yang mereka buat dari barang bekas itu akan disumbangkan untuk anak-anak peserta didik di Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Humas STIE Perbanas Iendra menjelaskan, para mahasiswa yang membuat karya celengan ini merupakan peserta Super Softskill Mentoring (SSM) selama satu semester. Sedikitnya ada seribu mahasiswa yang tergabung dalam program ini. “Dari seribu mahasiswa itu kita bagi menjadi 50 kelompok yang setiap kelompok bertugas membuat celengan dari barang bekas,” tutur Iendra di sela penutupan SSM bertajuk Save Our Money as Save Our Earth di STIE Perbanas, Sabtu (20/8).
Iendra berharap, dengan celengan ini para siswa dapat belajar menyisihkan uang jajannya dan membiasakan menabung sejak dini. Kebiasaan ini, diharapkan dapat terbawa hingga anak menjadi dewasa kelak. “Celengan kreatif ini akan langsung kita serahkan kepada para siswa di TK dan PAUD yang ada di lingkungan Kelurahan Nginden Jangkungan,” kata Iendra. Dibuat secara kreatif, lanjut Iendra, agar anak semakin senang menabung.
Sejumlah celengan kreatif itu ada yang berbentuk thomas, angry bird, minion, burung hantu, gedung bank, bambu runcing hingga kue tart berbentuk celengan yang menarik itu dibalut dengan kain perca dan kain flanell berwarna warni. Karya-karya itu juga terbuat dari bahan yang seharusnya sudah terbuang seperti kaleng bekas biskuit, tempat kok bulu tangkis, kaleng  oli dan sebagainya.
Retta Sari Dewi, Mahasiswa S1 Perbanas Jurusan Manajemen yang juga peserta SSM mengatakan, karya yang dibuat harus memiliki syarat kreativi, inovatif, dan memiliki psan soft skill. Pesan itu disampaikan dalam bentuk celengan dari barang bekas. “Saya sendiri berharap anak anak TK akan gemar menabung,” tutur perempuan berhijab ini.
Saat ditanya apa saja kesulitan dan tantangan membuat celengan dari barang bekas, Retta mengaku terpaksa menunda kepulangannya. “Kami membuatnya saat libur kuliah dan teman lain juga banyak yang ingin pulang kampung tapi demi kegiatan penutupan program ini kreativitas kami terpicu,” ujar mahasiswa asal Pasuruan ini.
Sementara itu Prof Suprapto Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur menuturkan, kegiatan SSM STIE Perbanas merupakan bentuk kreatifitas perguruan tinggi. “Meskipun ada sejumlah mahasiswa yang mengatakan gerakan ini kecil tetapi ini menurut saya kalau bisa konsisten akan menjadi besar, saya mengandaikan ini adalah gerakan kecil bagai atom yang mampu menjadi bom besar,” kata dia. [tam]

Tags: