104 PKM ITS Lolos Didanai Dikti

Program Kreativitas MahasiswaSurabaya, Bhirawa
Ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kembali didominasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ini setelah 104 PKM-Karya Tulis (KT) mahasiswa ITS dinyatakan lolos untuk didanai Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti).
Jumlah PKM-KT yang lolos terdiri atas PKM-Gagasan Tertulis (GT) dan PKM-Artikel Ilmiah (AI). Tercatat sebanyak 86 dari sekitar 300 PKM-GT yang diupload berhasil mendapat insentif dari Dikti. Sedangkan dari 80 PKM-AI yang dikirimkan, 18 diantaranya lolos dan masuk tahap pendanaan.
Angka tersebut cukup membanggakan melihat pada 2014 lalu, jumlah PKM-KT ITS yang didanai hanya 51 buah untuk PKM-GT dan 9 PKM-AI. Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS Hoppy Adi Putra menyatakan, peningkatan ini menunjukkan semakin diperhatikannya bidang karya tulis oleh mahasiswa ITS.
“Tahun ini PKM-KT yang paling banyak diterima Dikti adalah ITS,” kata dia, kemarin (9/12).
Ia mengungkapkan kebanggaannya lantaran mampu mengungguli perguruan-perguruan tinggi ternama lain di Indonesia. Seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Universitas Brawijaya (UB) yang masing-masing hanya mencatatkan 85 dan 55 PKM-KT didanai.
Ditanya mengenai topik PKM-KT yang sering diangkat, Hoppy menjelaskan, pemberdayaan wilayah merupakan isu yang paling menyita perhatian mahasiswa ITS. Tak hanya itu, Hoppy yang dua tahun ini secara berturut-turut memperoleh pendanaan atas PKM-nya juga melihat ide mengenai tranportasi mulai menjadi bahasan favorit mahasiswa ITS.
Lebih lanjut, mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS ini mengaku, sejatinya PKM-GT dan PKM-AI merupakan dua hal yang mudah sekaligus sukar bagi mahasiswa ITS. Ia kemudian menceritakan bahwa rata-rata mahasiswa ITS mahir dalam menganalisis dan membuat alat. Namun di sisi lain, mahasiswa kampus perjuangan ini kurang mau menuliskan hasil kerja mereka dalam sebuah karya tulis.
Dampaknya, Hoppy menyimpulkan bahwa peningkatan perolehan PKM-KT didanai tahun ini mengindikasikan kepedulian mahasiswa ITS akan kebiasaan menulis yang cukup penting. “Mahasiswa mulai sadar akan perlunya mempublikasikan sebuah tulisan,” ujarnya.
Hoppy juga menyampaikan dirinya ingin agar mahasiswa baru (maba) lebih berkontribusi dalam penulisan PKM-KT. Ia mengungkapkan bahwa konsep PKM-KT sangat cocok karena mengajarkan maba untuk berpikir kritis dan visioner. “PKM-KT kan tidak terlalu membahas keilmuanan yang terlalu dalam. Hanya butuh ide kreatif,” pungkasnya. [tam]

Rate this article!
Tags: