108 Siswa Papua Ikuti Afirmasi Pendidikan Menengah di Jatim

3-Foto Afirmasi Pendidikan Menengah (1)Kemendikbud, Bhirawa
Sebanyak 108 siswa menegah provinsi Papua dan Papua Barat diterima Dindik Jatim untuk untuk belajar di berbagai sekolah di Jawa Timur.  Para siswa ini merupakan peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) yang kembali digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Sebagai  salah satu provinsi sasaran program Adem, jatim akan menyebar ke 108 siswa asal pulau Papua di enam daerah . Pada tahun ajaran 2014/2015dimulai pada Juli mendatang, para siswa akan mulai belajar sebagai peserta didik kelas X SMA di sekolah yang ditunjuk.
Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Prof Achmad Jazidie menuturkan, Jatim merupakan provinsi penerima program Adem Papua – Papua Barat terbanyak. Dari tahun lalu sebanyak 145 siswa, kini bertambah menjadi 180 siswa.
“Program Adem  ini merupakan salah satu skema yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan pendidikan di Papua-Papua Barat,” tutur Jazidie dalam acara serah terima peserta Program Adem dari Kemendikbud kepada Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim di Hotel Pulman, Surabaya, Selasa (24/6).
Secara nasional, Adem Papua-Papua Barat yang baru digelar selama dua tahun ini akan diikuti oleh 500 siswa. Mereka adalah siswa yang telah diseleksi berdasar aspek sosial ekonomi yang kurang beruntung, memiliki kemampuan akademik mumpuni dan kondisi kesehatan yang baik.
Selanjutnya, dari seleksi tersebut barulah siswa didistribusikan ke enam provinsi di Indonesia. Diantaranya ialah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, Bali, Banten. “Kebetulan Jatim paling banyak mendapat kuotanya. Hampir 40 persen akan bersekolah di sini (Jatim),” kata Jazidie.
Jazidie menjelaskan, selain Adem Papua – Papua Barat, Kemendikbud juga memiliki program Adem untuk daerah tertinggal, termiskin dan terluar (3T). Adem 3T ini diikuti oleh 200 siswa dari Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Berbeda dengan siswa Adem Papu-Papua Barat, peserta Adem 3T disekolahkan dalam provinsi setempat namun terletak di ibu kota provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid TK, SD dan Pendidikan Khusus Nuryanto hadir secara langsung menerima 180 siswa Papua dan Papua Barat. Para peserta Adem ini, nantinya akan disebar ke 33 sekolah di enam daerah di Jatim.
Diantaranya ialah Kota Kediri dilaksanakan enam sekolah, Kota Batu enam sekolah, Kota Malang 12 sekolah dan Kota Blitar tiga sekolah. Selain itu, Kabupaten Malang dilaksanakan dua sekolah dan Kabupaten Madiun empat sekolah.
“Masing-masing sekolah telah berkomitmen untuk melaksanakan program Adem ini dengan sebaik-baiknya hingga tuntas selama tiga tahun,” tutur dia. Beasiswa yang akan diterima tiap siswa sebesar 1,2 juta per bulan.
Beasiswa tersebut sudah termasuk biaya hidup sehari-hari siswa. “Mereka bisa tinggal di kos atau asrama yang sudah disediakan sekolah,” tutur dia.
Ditanya progres Adem Papua – Papua Barat tahun lalu, Nuryanto mengatakan sejauh ini telah berjalan dengan baik. Siswa secara keseluruhan dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa hambatan berarti. Hanya saja, dari 145 siswa, ada satu yang pulang karena belum siap jauh dari orang tua.
“Semuanya naik kelas tahun ini, dan sekarang sudah duduk di bangku kelas XI. Ini berarti mereka sudah bisa mengikuti pembelajaran sama seperti para siswa lainnya,” pungkasnya. [tam]

Keterangan Foto : Dirjen Dikmen Kemendikbud Prof Achmad Jazidie bersama sejumlah peserta Adem Papua-Papua Barat sebelum diserahterimakan ke Dindik Jatim.  [adit hananta utama/ bhirawa]

Tags: