11 Calon Kepala Daerah di Jatim Jalani Tes Kesehatan

Sebanyak 11 calon kepala daerah mengikuti tes kesehatan di Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Selasa (28/7). Di antaranya pasangan calon dari Surabaya, Kab Lamongan, Kab Trenggalek.

Sebanyak 11 calon kepala daerah mengikuti tes kesehatan di Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Selasa (28/7). Di antaranya pasangan calon dari Surabaya, Kab Lamongan, Kab Trenggalek.

Surabaya, Bhirawa
Sekitar 11 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah menjalani tes kesehatan sebagai syarat maju Pilkada serentak 2015 di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Kota Surabaya, Selasa (28/7).
Plt Direktur Utama RSUD Dr Soetomo dr Harsono mengatakan, tes kesehatan calon kepala daerah dilakukan oleh tim gabungan dokter dari sejumlah spesialis disiplin ilmu. Seperti penyakit dalam, neurologi, kejiwaan, infeksi tropis, dan metabolisme. Tes tersebut menyeluruh mulai fisik dan psikologis dan akan dilakukan selama dua hari. Hasil pemeriksaan akan diserahkan 31 Juli 2015.
“Hasil tes kesehatan akan kami serahkan kepada Komisi Pemilihan Umum di tiap daerah masing-masing. Paling lama dua hari ke depan dan bersifat rahasia, dan akan dijadikan KPU sebagai referensi kondisi kesehatan pasangan calon,” kata Harsono, Selasa (28/7).
Kasi pelayanan Khusus RSUD Dr Soetomo Dr Edi Suyanto, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini tidak hanya diikuti Cawali-Cawawali Surabaya, melainkan calon kepala daerah dari daerah lain di Jatim.
“Ada sebanyak 11 pasangan calon Kepala daerah dan wakilnya yang mengikuti tes kesehatan. Mereka berasal dari Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan dan Kota Surabaya,” katanya.
Sesuai tahapan, lanjut dia, pemeriksaan fisik bagi calon kepala daerah dan wakilnya di RSUD Dr Soetomo Surabaya dilaksanakan pada Selasa kemarin, sedangkan tes kejiwaan pada Rabu (29/7) hari ini.     “Yang paling susah itu tes kejiwaan. Selain pemeriksaan juga ada wawancara,” ujarnya.
Edi mengaku dalam pemeriksaan kesehatan seluruh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah se- Jawa Timur melibatkan seluruh dokter spesialis di RSUD Dr Soetomo.  “Melibatkan dokter spesialis di sini. Ada spesialis paru, penyakit syarat, mata dan sebagainya,” katanya.
Ia memperkirakan tenaga dokter yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sekitar 30 orang.

Tambah Jam Tidur
Dari pantauan Bhirawa, Risma datang lebih awal dibandingkan jadwal yang sudah ditentukan yakni pukul 08.00. Wali Kota Surabaya  perempuan pertama ini datang sekitar pukul 07.30 dengan mengenakan batik merah. Setelah itu, bergegas naik ke lantai dua untuk ganti pakaian warna putih. Sedangkan pasangannya Whisnu Sakti Buana datang 10 menit kemudian, atau sekitar pukul 07.40.
Usai pemeriksaan tes darah, Risma mengatakan pemeriksaan fisik yang dijalaninya bersama Whisnu meliputi masalah kesehatan mata, telinga, jantung, dan syaraf serta beberapa tes kesehatan lainnya.  “Nggak tahu (hasilnya) yang tahu kan dokter, masak aku. Saya dites darah dua kali,” kata Risma kepada wartawan yang mencegatnya.
Di tempat sama, Whisnu mengaku untuk tes yang dijalaninya tidak ada persiapan apa pun. Hanya saja, sebelum menjalani tes kesehatan bersama Risma, dia hanya memperbanyak waktu istirahatnya.
“Gak ada persiapan, persiapannya cuma tidur . Kalau biasanya tidur pukul 02.00, kemarin malam tidur pukul 24.00. Sejauh ini tidak ada kendala,” kata Whisnu.
Dia juga mengaku tidak mengalami kendala apa pun saat menjalani tes kesehatannya, juga tidak ada anjuran khusus dari tim dokter yang memeriksa terkait masalah fisiknya. “Semuanya lancar, cuma disarankan banyak makan saja,” terangnya.
Whisnu mengatakan rata-rata semua calon sama waktunya. Kalau dilihat dari semua tahapan, yang paling lama adalah treadmill. “Itu yang paling lama, ya sekitar 10 menitan,” tambahnya.
Komisioner KPU Surabaya Divisi Hukum Satrio Purnomo kemarin meninjau langsung proses tes kesehatan. Dia mengatakan KPU tidak melakukan analisa mengenai hasil tes kesehatan calon wali kota beserta wakilnya. Menurutnya, di peraturan KPU (PKPU)  secara spesifik yang gugur dalam tes kesehatan adalah calon yang terbukti positif narkoba dan HIV/ Aids.
“Hasil tes kesehatan bakal calon ini akan dimusyawarahkan dengan dokter rumah sakit pada 31 Juli,” terangnya.
Dalam tahapan ini PDIP yakin lolos lantaran calon yang diusungnya itu sehat jasmani dan rohani. “Kami optimistis pasangan incumbent lulus tes kesehatan secara menyeluruh, baik jasmani maupun rohani,” kata  Adi Sutarwijono selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Kota Surabaya.
Adi juga mengapresiasi tim dokter di RSUD Dr Soetomo atas kecepatan dan kemudahan penanganan pemeriksaan karena sangat sistematis dan rapi meski banyak pasangan calon yang akan menjalani tes pemeriksaan. “Saya kira prosesnya sangat bagus,” imbuhnya. [geh]

Tags: