Puskesmas Bangunjaya yang dijadikan tempat rapid test bagi 11 petugas TKHI Kabupaten Tulungagung, Senin (30/3).
Petugas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kabupaten Tulungagung yang mengikuti pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 9-18 Maret 2020 lalu, Senin (30/3), menjalani pemeriksaan secara cepat (rapid test), apakah mereka terjangkit virus Covid -19 atau tidak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono, menyatakan pemeriksaan tersebut berlangsung di Puskesmas Bangunjaya Kecamatan Pakel. “Saat ini sedang proses,” ujarnya ketika dihubungi Bhirawa, Senin (30/3).
Sampai berita ini ditulis belum ada kabar terkait hasil dari rapid test tersebut. Bambang Triono juga tidak memberi jawaban ketika ditanya terkait hasil pemeriksaan lewat telepon selulernya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan ada 11 petugas TKHI Kabupaten Tulungagung yang mengikuti pelatihan calon haji di Asrama Haji Sukolilo. Mereka terdiri dari tiga orang dokter, empat orang perawat, dan empat petugas dari Kemenag Tulungagung termasuk di antaranya dari perguruan tinggi.
Saat ini ke-11 orang tersebut sudah ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Dan menurut Bambang Triono, mereka sudah menjalani karantina mandiri.
Pemeriksaan dengan rapid test dilakukan di Puskesmas Bangunjaya karena merupakan salah satu Puskesmas penyangga di Kabupaten Tulungagung untuk perawatan pasien virus corona. Selain Puskesmas Bangunjaya, juga ada Puskesmas Beji dan Puskesmas Kalidawir.
Bambang berharap ke-11 petugas TKHI itu negatif Covid-19. Sebab jika ada yang positif, maka pihaknya harus melakukan pelacakan kontak mereka.
“Semua yang pernah bersentuhan dengan orang yang positif, masuk ODP dan harus mengisolasi diri,” tuturnya.
Seperti diketahui, sesudah pelaksanaan acara pelatihan calon petugas haji tahun 2020 di Asrama Haji Surabaya diketahui ada peserta asal Kediri yang dinyatakan positif Covid-19. Dosen asal sebuah universitas di Kediri ini akhirnya meninggal dunia. (wed)
