110 Hektar Tanaman Tembakau di Kabupaten Bojonegoro Mati Kehujanan

Bojonegoro, Bhirawa
Memasuki masa peralihan musim, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro menyebutkan sebanyak 110 hektar tanaman tembakau milik petani tembakau mati akibat hujan deras turun sebulan lalu berada di wilayah Kecamatan Kepohabru, Ngraho dan Kasiman.

” Selama 2 hari hujan deras bulan Agustus lalu, akibatnya 110 hektar tanaman tembakau tidak bisa diselamatkan (gagal panen atau mati),” ungkap Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro Moch Rudianto, kemarin (7/10).

Dia menambahkan, tembakau yang berusia sekitar satu bulan itu mati karena terendam air . Selain itu, kata dia, akibat air hujan yang menggenangi sawah.

” Karena gulutan atau parit di lahan mereka kurang dalam. Sehingga tanaman tembakau yang ditanam pada bulan Juli akarnya belum begitu kuat menjadi busuk dan mati,” ujarnya.

Masih kata Rudi mengatakan, seharusnya Juni sudah tutup musim tanam tembakau. Namun, ternyata masih ada petani yang nekat menanam tembakau pada Juli, sehingga saat ini ada yang panen masih berlangsung.

” Dari luas lahan 11.411 hektar ada 3.423 hekatar belum selesai dipanen atau 30 persen panen pada petik terakhir. Sedangkan luas lahan 7.988 hektar yang sudah selesai panen,” jelasnya.

Lanjut Rudi sapaan akrabnya menjelaskan, ada tiga kecamatan yang masih memiliki tanaman tembakau. Di antaranya seperti Kecamatan Kepohbaru sebanyak 3,40 hektare, Kecamatan Sugihwaras ada 3,60 hektare, dan Kecamatan Sumberrejo ada 77,5 tanaman tembakau.

” Itu yang masih ada tanaman tembakau,” imbuhnya. [bas]

Tags: