127 Penderita Kab.Malang Gangguan Jiwa Dipasung

Keluarga penderita gangguan jiwa saat mengikuti family gathering penanganan korban pasung yang digelar Dinsos Kab Malang, di Kantor Dinsos setempat, Kota Malang.

Keluarga penderita gangguan jiwa saat mengikuti family gathering penanganan korban pasung yang digelar Dinsos Kab Malang, di Kantor Dinsos setempat, Kota Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Jumlah penderita gangguan jiwa warga Kabupaten Malang yang dipasung oleh keluarganya kini mencapai 127 orang. Sedangkan dari jumlah tersebut ada sebanyak 24 orang yang bebas pasung.  Sehingga agar penderita ganguan jiwa bebas pasung, maka Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat, khususnya pada keluarga penderita.
Kepala Dinsos Kabupaten Malang Sri Pudji Lestari, Selasa (23/8), seusai menggelar Family Gathering Bagi Keluarga Pasung dan Kegiatan Penanganan Korban Pasung Berbasis Keluarga, di Kantor Dinsos Kabupaten Malang, di Kota Malang mengatakan, pihaknya menggelar family gathering penanganan korban pasung ini, yakni untuk memberikaan pengatahuan kepada kelurga penderita gangguan jiwa. Karena memasung kelurganya yang menderita gangguan jiwa merupakan hal yang tidak manusiawi.
“Agar penderita gangguan jiwa tidak dipasung, maka Dinsos memberikan pengetahuan kepada keluarganya, agar penderita segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumber Porong Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, untuk diobati,” tegasnya.
Menurut Sri, berdasar data yang ada yakni dari total 127 orang penderita gangguan jiwa yang masih dipasung berjumlah 57 orang, yang bebas pasung 24 orang dan 25 orang kini dalam perawatan. Sementara, tiga orang meninggal dunia dan 18 orang tidak diketemukan. Dan  penyebab dipasung ada beberapa faktor  seperti faktor ekonomi, kurangnya informasi, serta adanya tekanan dalam lingkungan karena dianggap mengganggu membahayakan.
Digelarnya family gathering ini, tambah dia, agar keluarga dan masyarakat juga berperan agar tidak mengucilkan warga yang penderita gangguan jiwa. Namun warga mau juga intensif melakukan pendampingan, sehingga keluarga penderita bebannya lebih ringan.
“Disamping itu, gathering ini bisa menjadi sarana untuk sharing dan konseling mencari solusi untuk gerakan bebas pasung di Kabupaten Malang,” ujar Sri.  [cyn]

Tags: