130 Box Naskah US SD Tiba di Situbondo

Kadispendik Kabupaten Situbondo Dr Fathor Rakhman didampingi staf dan polisi saat membuka pintu mobil pengangkut naskah soal ujian sekolah tingkat SD, kemarin. (sawawi/bhirawa).

Kadispendik Kabupaten Situbondo Dr Fathor Rakhman didampingi staf dan polisi saat membuka pintu mobil pengangkut naskah soal ujian sekolah tingkat SD, kemarin. (sawawi/bhirawa).

(Dua Siswa MTsN Tak Ikuti UN)
Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya 130 boks yang berisi naskah soal dan lembar kerja jawaban (LKJ) ujian sekolah untuk tingkat SD dan sederajat, tiba di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, di Jalan Madura, kemarin sore. Sedianya soal tersebut akan dibagikan pada 16 Mei 2016 mendatang, tepat pelaksanaan Ujian Sekolah SD se-Kabupaten Situbondo. Guna menghindari adanya kebocoran soal, pengiriman distribusi soal US dari Surabaya hingga tiba di Kantor Dispendik Situbondo mendapatkan penjagaan ketat personil kepolisian setempat.
Selanjutnya, kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Sukarnadi, saat mendampingi Kepala Dispendik, Dr Fathor Rahkman, mengatakan, naskah soal US SD/MI yang bertuliskan dokumen negara akan didistribusikan ke seluruh UPTD (Unit Pelaksana Tehnis Daerah) Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Rabu (11/5). “Saat ini naskah soal UN SD itu  masih disimpan di gudang Dispendik Kabupaten Situbondo. Nanti sebelum didistribusikan ke 17 UPTD,  naskah soal US SD/MI itu dilakukan pemilahan lebih dahulu,” ujar Sukarnadi dengan didampingi Kasi TK-SD, H Suryadi, Selasa (10/5).
Menurut Sukarnadi, untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran naskah soal US tersebut, proses pemilahan akan dilakukan  para kepala sekolah (kasek) SD-MI beserta panitia US dan personil Polisi Polres Situbondo. Kata Sukarnadi, pada pelaksanaa US SD dan sederajat di Situbondo akan  diikuti 8.184 peserta yang tersebar di 527 lembaga SD-MI. “Dengan rincian, sebanyak  418 SD Negeri; 19 SD swasta serta 3 MI (madrasah ibtidaiyah) Negeri. Terakhir, sebanyak 87 madrasah ibtidaiyah swasta (MIS) di Kabupaten Situbondo,” papar mantan Kasi SMP itu.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Fathor Rakhman, mengaku sangat optimis pelaksanaan Ujian Sekolah tingkat SD-MI se-Kabupaten Situbondo bakal berjalan lancar. Indikasi itu akan terwujud, kata mantan Staf Ahli Bupati itu, seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan US tahun 2016 berjalan sebagaimana mestinya. Termasuk juga, aku dia, adanya keterlibatan penjagaan ketat oleh personil polisi Polres Situbondo. “Semua panitia US sudah kami siagakan, sehingga US SD-MI ini akan berjalan lancar,” pungkas Fathor Rakhman.
Tak Ikuti UN
Sementara itu, dua dari total 194 siswa yang tercatat sebagai peserta UN (ujian nasional) tahun 2016 di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Situbondo, tak bisa mengikuti UN kemarin. Kedua siswi tersebut ngotot mengundurkan diri karena alasan ekonomi. Dua siswi itu terpaksa tak bisa menamatkan sekolahnya di MTsN Situbondo karena ikut membantu mencari nafkah kedua orang tua. Bahkan meski beberapa kali guru MTsN I Stubondo merayu, siswi yang bersangkutan tetap memutuskan untuk mengundurkan diri.
Dua siswa tersebut masing masing bernama Siti Sholeha dan Dilla  Meri Mariatin. Hal pelik ini juga diakui Kepala MTsN I Situbondo, Suherman S.Ag, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, kemarin. “Dua siswa itu dinyatakan tidak bisa meneruskan belajar. Pasalnya kedua orang tua siswa bercerai dan yang bersangkutan harus membantu orang tuanya untuk ikut bekerja,” tegas Suherman.
Suherman juga mengaku telah beberapa kali mendatangi dua siswa dirumahnya, namun yang bersangkutan tetap untuk menyatakan mundur alias tak mengikuti ujian nasional. “Absainnya dua siswa ini merupakan dampak langsung dari kondisi ekonomi kedua orang tuanya. Dengan terpaksa mereka ikut membantu menopang perekonomian keluarga,” ungkap Suherman.
Ia berharap , agar kejadian serupa tidak terulang kembali di lembaga yang ia pimpin, pihaknya berharap agar nilai para peserta UN mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Caranya, urai Suherman, pihak MTsN I Situbondo rutin mengajak siswa untuk semangat belajar  dan berdoa kepada Allah SWT. “Dengan demikian, para siswa yang masih berada pada tahap wajib belajar 9 tahun itu memiliki keinginan yang tinggi dalam mewujudkan cita-cita besarnya dimasa mendatang,” pungkas mantan Kepala MTsN Panarukan itu. [awi]

Tags: