1319 Hektar Gagal Panen, Pemprov Bantu Bibit Padi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Dalam sebulan, sebanyak 1319 hektar tanaman padi di Jatim mengalami gagal panen atau puso. Kondisi itu disebabkan karena hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir, sehingga menggenangi lahan pertanian yang siap panen.
“Mengalami puso pada periode Januari sampai Februari. Hujan yang lebat sehingga lahan pertanian padi yang mau dipanen terendam,” kata Kepala Dinas Pertanian Jatim melalui Bidang Produksi Tanaman Pangan, Ir Nurfalakhi, Rabu (1/3).
Dijelaskannya, ada beberapa daerah banjir yang mengalami gagal panen Ponorogo, Trenggalek, Jember, Jombang, Nganjuk, Sampang dan Sumenep. Sedangkan, di beberapa wilayah lain, meskipun terendam banjir, tapi tanaman padi petani masih bisa dipanen.
“Memang kalau total yang tergenang mencapai 3402 hektar tetapi sebagian wilayah masih bisa dipanen karena langsung surut,” tandasnya.
Menurut dia, lahan pertanian yang gagal panen akan diberi bantuam bibit padi dari pemerintah sebanyak 25 kg. Sedangkan, bagi petani yang sudah mendaftarkan asuransi di Jasindo akan diberi biaya kerugian sebesar Rp 6 juta perhektar.
“Kalau ganti rugi itu cukup untuk mengganti biaya tanam dan perawatan, asal mereka tidak menyewa lahan,” katanya.
Kembali Dinas Pertanian Jatim mengharapkan para petani di Jatim segera mendaftar asuransi pertanian. Sehingga, kalau terjadi gagal panen mereka bisa mendapatkan klaim asuransi.  Dari 165 ribu hektar lahan pertanian yang menjadi target asuransi di Jatim, baru 4 ribu saja yang mendaftar. “Sayangnya sampai saat ini peminatnya masih minim. Petani enggan mendaftarkan asuransi,” tandasnya.
Premi asuransi pertanian sebesar Rp 144 ribu perhektar, sebenarnya tidak hanya dibebankan kepada petani. Akan tetapi, pemerintah pusat ikut memberikan subsidi  sehingga petani hanya membayar Rp 34 ribu saja perhektar. “Itu bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Jatim,” tegasnya.
Sekadar diketahui, selama tahun 2016 lalu, ada sekitar 8 ribu hektar tanaman padi di Jatim yang gagal panen. Selain banjir, ancaman lain bagi tanaman padi adalah hama wereng.”Kalau laporannya mengenai wereng memang belum ada, tapi potensi cukup besar karena kita paksa terus menerus agar lahan produktif,” pungkasnya. [rac]

Tags: