132 Guru di Bojonegoro Belum Kantongi Sertifikasi

Bojonegoro, Bhirawa
Sekitar 132 guru dari jenjang TK hingga SMA/SMK di Kabupaten Bojonegoro masih belum bersertifikasi. “Bagi yang belum lolos sertifikasi masih ada kesempatan mengikuti empat kali ujian. Lalu, pelaksanaan ujian tersebut akan ada dalam dua tahun terhitung sejak tes terakhir diadakan tahun lalu,” ungkap Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dinas Pendidikan Bojonegoro, Muhammad Nasyim, kemarin (20/3).
Saat ini guru yang sudah mengikuti sertifikasi sebanyak 148 guru yang berasal dari guru TK hingga SMA sederajat. Jumlah tersebut dari kuota Bojonegoro 280 guru. Menurut Nasyim,  ujian kali ini tergolong memudahkan sertifikasi demi tujuan realisasi minimal pendidikan sarjana (S-1) bagi guru dari pemerintah. Baik itu guru kelas untuk SD maupun mata pelajaran di jenjang SMP dan SMA. “Sebelumnya ujian tersebut hanya sekali sekaligus menentukan nasib guru,” jelasnya.
Menurutnya, sertifikasi guru adalah bentuk pengakuan penyelenggara pendidikan nasional terhadap profesionalitas mengajar. Untuk kriteria sertifikasi guru, lanjutnya,  minimal berijazah S-1 serta memenuhi jam mengajar sebanyak 24 jam selama seminggu.
“Namun, ada aturan bagi guru kelas tidak tetap (GTT SD), kecuali olahraga dan agama islam, tidak boleh mencari jam mengajar lebih dari satu lembaga sekolah. Sedangkan guru tidak tetap mata pelajaran (SMP dan SMA) diperbolehkan,” imbuhnya. [bas]

Tags: