14 Siswa SMP IT Darul Fikri Hafal Alquran 30 Juz

Para siswa putra yang sudah hafal Alquran 30 jus sedang praktik ‘setor’ hafalan kepada guru pendamping.

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 109 santri Ponpes Darul Fikri Sidoarjo yang menjadi siswa di SMPIT Darul Fikri telah berhasil menghafalkan Alquran. Dari 109 siswa tersebut ada 14 santri yang berhasil menghafal sampai 30 juz yang ditempuh selama tiga tahun, semasa di bangku sekolah. Sementara yang lainnya masih rata-rata sekitar 12 juz.
Kepala SMP IT Darul Fikri Basuki Rakhmad S.Pd mengatakan kalau lulusan kali ini merupakan sebuah kado yang sangat luar biasa. Awalnya, tidak menyangka kalau anak-anak bisa melampaui 14 anak hafal 30 juz.
Untuk tahun 2018 juga sebanyak 14 anak. Cuma bedanya, dengan kegiatan yang sangat luar biasanya banyaknya, namun mereka juga masih semangat untuk menghafal Alquran.
“Oleh karena itu, tidak menyangka kalau sampai 14 anak yang bisa menghafal 30 juz. Ini sangat membanggakan sekali bagi semua guru dan orangtua,” terang Basuki Rakhmad saat ditemui disela-sela acara wisuda, Sabtu (25/5).
Ia katakan, kalau tanggal 25 Mei mestinya anak-anak itu pulang, ternyata masih banyak yang tidak mau pulang, utamanya yang belum sampai 30 Juz, mereka ingin melanjutkan menghafal Al Quran lebih banyak lagi, sehingga para ustad dan ustadzah juga harus menemani mereka masuk saat liburan ini.
“Semangat ini sangat membanggakan sekali, apalagi ini bulan yang suci, sangat dianjurkan banyak membaca Alquran. Ini merupakan pontensi yang luar biasa dan bisa dikembangkan untuk kemudian hari,” pungkas Rakhmad Basuki.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Drc Ec Asrofi, MM usai mengikuti jalannya wisuda mengaku sangat bangga terhadap anak-anak SMPIT Darul Fikri Sidoarjo. “Anak-anak dengan akidah akhlaknya sudah bagus ini, tinggal memadukan antara soft skill (karakter, akidah akhlak) tinggal menguatkan di hard skill (keterampilan), apakah itu di bahasanya, di IT nya, jiwa wirausahanya,” kata Asrofi. Menurut Asrofi, kalau anak-anak ini sudah naik kelas 9 diharapkan bakat dan minat talentanya sudah diketahui. Cita-cita harus sudah terlihat kemana arahnya itu sejak SMP ini.
“Sehingga arah mereka itu jelas, antara bakat minat dan orangtua itu menyatu termasuk dengan gurunya. Apabila mereka mau melanjutkan sekolah lagi akan lebih mudah pilihannya,” harap Asrofi.
Usai diwisuda Ghiast Ahmad Basyar salah satu siswa yang hafal 30 Juz mengaku senang dan bangga sekali. Ia katakan, setiap belajar apapun tentu ada suka dukanya.
“Saya terkadang juga merasa jenuh dan bosan saat menghafal. Untuk menghilangkan kejenuhan tersebut, saya terus memejamkan mata, dan membayangkan wajah orangtua saya lagi tersenyum. Dari situlah akhirnya saya bersemangat lagi,” kata siswa kelas 9 ini.
Sementara itu, ustad Fatkhurrachman selaku pendamping santri mengaku dalam membimbing siswa selalu memberikan dorongan semangat untuk memotivasi mereka agar tidak mengalami kejenuhan.
“Agar mereka terus lebih giat, bisa mencapai semaksimal mungkin menghafal 30 juz. Karena dorongan, dan contoh-contoh dari hafizh sebelumnya, akhirnya mereka bisa bangkit dan semangat lagi,” jelasnya lagi. [ach]

Tags: