150 Perawat Lamongan Ikuti Pelatihan LSTC

Penandatanganan kerja sama antara Temasek Foundation dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur disaksikan Bupati Fadeli. [suprayitno/bhirawa]

Penandatanganan kerja sama antara Temasek Foundation dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur disaksikan Bupati Fadeli. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Sebanyak 150 orang perawat kesehatan mengikuti pelatihan untuk pelatih (training of trainer) kegawatdaruratan bantuan hidup dengan standar internasional di Life Support Training Center (LSTC) Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML), Kamis (23/7). Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari pelatihan tahap pertama yang telah dilaksanakan di Singapura, kerja sama antara Muhamamdiyah dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapura dan Temasek Foundation.
Hadir dalam kegiatan itu CEO Temasek Foundation Goh Geok Khim, Senior Consultant Chief Instructor Rumah Sakit Tan Tock Seng Kenneth Heng, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Thohir Luth, Bupati Lamongan Fadeli serta Direktur RSML Umi Aliyah.
Goh Geok Khim mengatakan sangat gembira menyaksikan kerjasama dari masyarakat ke masyarakat yang akan membawa manfaar kesehastan bag Indonesia, di bawah jejaring Rumah Sakit Muhammadiyah. “Sebanyak 150 perawat kesehatan professional dari 12 rumah sakit muhammadiyah di Jawa timur akan dilatih  sebagai pelatih utama di bidang dasar dan lanjutan bantuan hidup jantung. Mereka ini selanjutnya  akan berbagai pengetahuan dengan 450 rekan mereka sehingga dapat melayani masyarakat, ” ucap Goh Geok Khim dalam Bahasa Inggris.
Ditambahkan oleh Kenneth Heng, dia secara pribadi menyaksikan motivasi dan semangat dari rekan-rekan Indonesia, sehingga saya bergairah untuk melanjutkan kerjasama dengan mengadakan pelatihan tahap kedua yang akan dimotori oleh lulusan pelatihan tahap pertama.
Dia juga menyebut mendirikan pusat pelatihan adalah langkah awal dari perjalanan untuk mweningkatkan keselamatan akibat henti jantung. “Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dimulai dengan pendidikan kepada masyarakat mengenai CPR awam dan akses terhadap defirilasi, peningkatan layanan medis darurat pra rumah sakit serta manajemen suhu dan rehabilitasi cardiac, ” kata dia.
Sedangkan Bupati Fadeli mengatakan peresmian pusat pelatihan itu sangat penting artinjya untuk meningkatkan SDM di bidang kesehatan. Apalagi, lanjutnya,  menjelang persaingan bebas nanti di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Terima kasih atas kepercayaannya menempatkan kegiatan dan pusat pelatihan ini di Lamongan. Ke depan, ini akan sangat bermanfaat bukan hanya bagi Muhammadiyah, namun juga bagi ummat,” tutur dia.
Disambung oleh Umi Aliyah, sesuai dengan MoU bersama Temasek Foundation dan Rumah Sakit Tan Tock Seng, kerjasama itu berlangsung selama dua tahun. Setelah itu, pelatihan akan diperluas untuk masyarakat luas.
Syafiq Mughni menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari komitmen Muhammadiyah pada fuqoro dan masakin. Membantu orang lain, mencerahkan ummat Indoensia melalui pendidikan. “Saya sadar, upaya melakukan aksi nyata dalam membantu permasalahan riil di masyarakat tidak bisa dijalankan tanpa kolaborasi dengan banyak pihak. Dalam hal ini dengan Temasek Foundation, ” sebut dia.
Dalam peresmian itu juga diserahkan bantuan alat pacu jantung berupa 2 unit defribulator dan 6 uni AED (automatic external defribulator). [yit]

Tags: