156 Desa di Jatim Terancam Tsunami

Foto Ilustrasi

Dewan Minta BPBD Tingkatkan Kewaspadaan
DPRD Jatim, Bhirawa
Ancaman tsunami yang menyerang 156 Desa di Jatim mengundang perhatian serius DPRD Jatim. Komisi E DPRD Jatim yang membawahi kesejahteraan sosial berharap kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim meningkatkan kewaspadaan.
“Tak bisa dibuat main-main ancaman tersebut. Harus dimaksimalkan pelatihan siaga bencana di daerah-daerah tersebut,” ungkap Anggota Komisi E DPRD Jatim, Moch Alimin, Rabu (6/2) kemarin.
Alimin menjelaskan, tak hanya itu, tanggap bencana juga harus dimaksimalkan terlebih saat ini di Jatim puncak dari musim penghujan. “Jangan sampai kecolongan adanya tsunami tersebut . Datangnya tak bisa diprediksi dan secara tiba-tiba,” sambungnya.
Tak hanya itu, Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan bahwa koordinasi antar daerah juga harus dimaksimalkan untuk antisipasi jika sewaktu-waktu adanya tsunami. “Jika dimaksimalkan semuanya tentunya bisa diminimalisir jumlah korban saat terjadinya tsunami,” jelasnya.
DPRD Jatim juga mendorong agar pelatihan siaga bencana di kabupaten Banyuwangi ditingkatkan. Pasalnya, dari data BPBD Jatim diketahui ada 46 desa di Kabupaten Osing tersebut rawan bencana tsunami. Hal tersebut disampaikan Anggota FPD DPRD Jatim, Agung Mulyono. “Kami minta ditingkatkan pelatihan siaga bencana agar jika terjadi tsunami segera bertindak,” pintanya.
Pria asal Banyuwangi ini mengatakan, peningkatan Tanggap Bencana (Tagana) juga harus di maksimalkan sebagai antisipasi adanya tsunami. “Sosialisasi kewaspadaan bencana harus ditingkatkan di Kabupaten Banyuwangi,” sambungnya.
Ditambahkan oleh Agung, pihaknya juga berharap BPBD Jatim dan BPBD di tingkat Kabupaten juga berkoordinasi jika sewaktu-waktu ada bencana tsunami bisa menekan seminimal mungkin korban jiwa.
Sebelumnya, Kepala BPBD Jatim Suban mengungkapkan dari pendataan pihaknya terdapat 156 daerah di Jatim terancam tsunami. Dari 156 tersebut, terbanyak di Banyuwangi ada 46 Desa. ” Di Banyuwangi ada 46 yang potensi tsunami,” katanya.
Suban mengatakan pihaknya sudah melakukan pelatihan-pelatihan tanggap bencana di masing-masing desa yang terancam tsunami, dalam pelatihan itu, cara evakuasi dalam situasi Tsunami sudah diberikan.
“Kami beri pelatihan dan bagaimana melakukan evakuasi jika tsunami datang atau bencana lainnya,”jelasnya.
Diterangkan oleh Suban, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPBD setempat di daerah-daerah untuk menyiapkan segala peralatan dan bantuan jika terjadi tsunami. [geh]

Rate this article!
Tags: