16 Kecamatan Terancam Krisis Air Bersih

7-FOTO A bas-Tampak antrian warga sedang mengantri air bersih dari disnakertransos pemkab BojonegoroBojonegoro, Bhirawa
Meski pada bulan ini masih ada hujan atau kemarau basah, akan tetapi sedikitnya 16 wilayah kecamatan dari 28 Kecamatan yang ada diKabupaten Bojonegoro, tahun ini terancam kesulitan air bersih. “Kemungkinan dari 28 kecamatan akan ada 16 kecamatan yang akan mengalami kesulitan air bersih, yang tersebar di 47 desa,” ungkap kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Pemkab Bojonegoro, Adie Wicaksonoso, Kamis (21/8) ditemui Bhirawa usai pelantikan DPRD Bojonegoro di gedung setempat.
Selain itu pihaknya juga menambahakan jika setiap ada laporan kekeringan pihak Disnakertransos langsung mengirimkan bantuan air bersih dengan menggunakan mobil tangki berkapasitar 5000 sampai 6000 liter. “Kurang lebih 5000 hingga 6000 yang diangkut dengan mobil tangki setiap harinya,” lanjutnya.
Hingga saat ini, pihaknya sudah mengirim sebanyak 10 tangki air bersih di empat kecamatan. Sedangkan diperkirakan puncak terjadinya kekeringan di Kabupaten Bojonegoro terjadi pada Bulan September. Adie menambahkan, pada tahun ini diprediksi jumlah wilayah yang mengalami kekeringan meluas jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, ada 47 desa di 16 Kecamatan yang mengalami kekeringan. “Diprediksi ada tambahan desa yang mengalami kekeringan menjadi 53 desa, pembengkakan terjadi di Kecamatan Kasiman, Sugihwaras dan Gondang,” tandasnya.
Bukan hanya itu, beberapa wilayah juga mengalami penyusutan, seperti di Kecamatan Ngasem, dan Ngambon. Didua Kecamatan itu yang mengalami pengurangan wilayah kekeringan seperti di Desa Sendangharjo, dan Kolong. “Sebelumnya pernah mengajukan air bersih sekarang tidak. Kita sudah disiapkan 300 tangki, dan 150 tangki dari operator migas dan pihak pemenang tender di Bojonegoro,” tambah Adi.
Melihat adanya laporan kekeringan 4 kecamatan dari 28 kecamatan yang ada Di Bojonegoro mengalami kesulitan air bersih. Hal tersebut membuat kepala dinas transmigrasi dan sosial (Disnakertransos) pemkab Bojonegoro, Adie Witjaksono meminta pihak kecamatan di masing masing wilayah untuk selalu melihat jika adanya wilayah yang kekurangan air bersih.
Hingga saat ini sedikitnya empat Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro mulai kesulitan mendapat air bersih  diantaranya Kecamatan Dander, Kedungadem dan Sugihwaras. “Kami sudah meminta bantuan petugas kecamatan untuk menyambut musim kemarau tahun ini dan segera melaporkan jika ada wilayah yang kesulitana mendapatkan air bersih,” pungkasnya. [bas]

Keterangan foto: Tampak antrian warga sedang mengantri air bersih bnatuan dari Disnakertransos Pemkab Bojonegoro.

Tags: