16 LPTK Ikuti Pelatihan PPL Mengajar Sekolah

Rektor UNY, Prof Dr Rachmat Wahab didampingi Lynne Hill saat saat sesi pelatihan.

Rektor UNY, Prof Dr Rachmat Wahab didampingi Lynne Hill saat saat sesi pelatihan.

Kota Malang, Bhirawa
16 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan binaan USAID Prioritas mengikuti pelatihan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar mahasiswa calon guru di sekolah. Kegiatan iniĀ  merupakan salah satu fase penting untuk memberikan bekal pengalaman mengajar yang baik bagi mahasiswa.
Menurut Advisor untuk Koordinasi dan Pemangku Kepentingan Perguruan Tinggi USAID PRIORITAS, Lynne Hill saat dikonfirmasi Bhirawa melalui telepon selulernya, Kamis (21/7) kemarin mengungkapkan program ini tantangan awal untuk membawa kolaborasi dosen, guru pamong dan mahasiswa mengembangkan program PPL yang efektif secara bersama dan mempraktikkannya secara bersama.
“USAID PRIORITAS bersama-sama dengan para pengelola PPL memandang perlunya peningkatan peran efektif DPL dan guru pamong dalam melakukan pembimbingan bagi para mahasiswa praktikan. Karena selama ini komunikasiĀ  antara DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan masih cenderung searah dan kurang intensif,” jelasnya.
Untuk itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa memberikan masukan alternatif untuk pembimbingan.
Sementara menurut Dosen Universitas Negeri Malang (UM), Sri Estu Winahyu pelatihanĀ  banyak memberikan manfaat untuknya. Diantaranya dengan adanya penayangan video tentang pendampingan pada mahasiswa yang akan melakukan PPL memberikan gambaran bagaimana melakukan pendampingan yang baik.
“Kegiatan pelatihan yang mempertemukan dosen dan guru menciptakan sebuah forum pertemuan informasi dan memberikan solusi aplikatif untuk masalah PPL yang dihadapi di lapangan. Ini yang merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di lapangan adalah miskomunikasi antara pihak kampus dan sekolah,” terangnya.
Sedangkan menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr Rachmat Wahab, guru harus menjadi model yang utuh bagi siswa. Untuk menjadi model yang utuh, seorang guru bukan hanya dituntut mampu mengajar tapi juga harus bisa mengintegrasikan antara otak dan hati.
Menurutnya, dengan Integrasi otak dan hati harus dilatihkan serta dipraktikkan terus-menerus. Oleh karena itu, kolaborasi dan komunikasi antara DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan sangat diperlukan.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan USAID PRIORITAS ini karena sangat relevan dengan penyiapan calon guru oleh LPTK sehingga nantinya benar-benar bisa menjadi guru profesional sebagai model yang utuh bagi siswa,” pungkas Rachmat. [riq]

Tags: