16 Orang Meninggal Dunia Terjangkit HIV/AIDS di Bojonegoro

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro, Jhoni Nur Hariyanto. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa
Sebanyak 83 warga di Kabupaten Bojonegoro diketahui terinfeksi HIV/AIDS. Ironisnya, dari angka tersebut 16 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut merupakan jumlah akumulatif dari Januari sampai September 2017.
Data yang diperoleh dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro, dari 83 kasus HIV/AIDS terdiri dari 41 laki-laki dan 42 perempuan, mulai usia 15 – 60 tahun.
Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro, Jhoni Nur Hariyanto mengatakan, pada 2017 ada 83 kasus, menderita Human Immunudeficiency Virus (HIV) / Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS), dan 16 diantaranya meninggal dunia.
” Tahun 2017, Januari sampai September ditemukan ada sekitar 83 kasus, dan dari puluhan pengidap HIV/AIDS sebanyak 16 orang diantaranya meninggal dunia,” ujarnya,kemarin (17/10).
Ia menyebutkan, berdasarkan penemuan kasus HIV di Jawa Timur per Kabupaten-Kota dari 38 itu, Bojonegoro berada di nomor 17. Jumlah di Kabupaten Bojonegoro ada 163 kasus, sedangkan kabupaten sebelah yakni Kabupaten Ngawi tercatat 92 kasus dan Tuban 78 kasus.
“Sesuai data Bojonegoro nomor 17 di Jawa Timur, tapi harus tetap diwaspadai. Oleh karena itu saat ini kami terus fokus melakukan pendampingan medis bagi penderita HIV/AIDS, ” ucapnya.
Sedangkan untuk situasi masalah HIV-AIDS triwulan III (Juli-September) tahun 2017 di Kabupaten Bojonegoro, dari bulan Juli sampai dengan September 2017 jumlah pasien baru yang terjangkit infeksi HIV-AIDS yang berkunjung melalui instalasi Rawat Jalan sebanyak 26 pasien, dilaporkan pula sebanyak 4 orang meninggal dunia.
“Namun untuk Januari sampai September 2017 ada 83 kasus, 16 diantaranya meninggal dunia,” jelas Jhoni menegaskan.
Ia menambahkan penyebab tertinggi penderita HIV/AIDS adalah perilaku seks bebas atau sering berganti pasangan. Apalagi, pengidap HIV/AIDS menyentuh semua kalangan dan penderita semua masih berusia produktif di bawah usia 50 tahun.
Khusus ibu hamil, kemungkinan terbesar mereka tertular HIV/AIDS karena suaminya sering ‘jajan’. Ketika suami berhubungan intim dengan istrinya, maka akan dengan mudah menularkan virus HIV/AIDS.
” Yang paling memprihatinkan jika seorang kepala keluarga melakukan hubungan seksual dengan PSK yang terjangkit HIV/AIDS kemudian dengan mudah menularkan virus tersebut kepada istrinya,” ujar dia. [bas]

Tags: