IPM Kota Madiun Tertinggi, di Atas Provinsi Jatim

Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum saat menyampaikan LKPJ Wali Kota Madiun Tahun 2016. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
PENGELOLAAN Keuangan Daerah,di Pemkot Madiun adalah bagian yang tak terpisahkan  dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban, karena itu pada kesempatan ini disampaikan kondisi APBD yang dikelola sebagai penopang dalam melaksanakan tugas pemerintahan pada tahun 2016 sebagai berikut. Realilasi pendapatan daerah meningkat, yaitu tahun 2015 sebesar Rp973,9 miliar menjadi Rp998,2 miliar pada tahun 2016 atau naik 2,50 proses.
Terdiri, PAD, Tahun 2015 sebesar Rp164,7 miliar menjadi Rp173,2 miliar pada tahun 2016 atau naik 5,16 prosen. Dana Perimbangan tahun 2015 sebesar Rp597 miliar menjadi Rp 717,5 miliar taun 2016 naik 20,2 prosen. Dan lain-lain pendapatan sah, tahun 2015 atau sebesar Rp212 miliar menjadi Rp107,4 miliar pada tahun 2016 atau turun 49,33 prosen. Sedang realisasi belanja daerah tahun 2015 sebesar Rp869,8 miliar naik menjadi Rp1,031 triliun pada tahun 2016 naik 18,64 prosen.
Demikian, Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Madiun Tahun 2016, melalui sidang paripurna DPRD Kota Madiun yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Madiun, Drs. Istono, M.Pd di gedung DPRD setempat, Jumat (31/3) yang dilanjutkan rapat Panitia Khusus (Pansus) membahas LKPJ Wali Kota Madiun Tahun 2016 tersebut.
Pada bagian lain, Wawali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto melaporkan tentang realisasi capaian indikator makro pembangunan meliputi : Indek Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data dari BPS Kota Madiun 79,99 pada tahun 2016, mengalami peningkatan dari tahun 2015 79,48. Selama tahun 2011 sampai 2015,  nilai IPM Kota Madiun merupakan yang tertinggi di wilayah eks karesidenan Madiun. Ini artinya diatas IPM Provinsi Jawa Timur. Hal ini mengindikasikan, capaian peningkatan kualitas pembangunan manusia di Kota Madiun mengalami kemajuan menuju ke arah yang lebih baik.
Persentase jumlah penduduk miskin di Kota Madiun tahun 2015adalh 4.10 persen turun dari tahun 2014 sebesar 4,86 prosen, berdasarkan Buku Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Madiun tahun 2016. Pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama Pemkot Madiun dalam kebijakan pembangunan melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi, mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, berbasis perberdayaan masyarakat serta pemberdayaan usaha kecil.
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Madiun menurun dari 6,31 persen pada tahun 2015 menjadi 5,10 persen pada tahun 2016. Laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data BPS Kota Madiun pada tahun 2016 sebesar 5,45 persen. Sedang pelaksanaan pembangunan di Kota Madiun telah dilaksanakan melalui tahapan dan mekanisme perencanaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dilakukan oleh Pemda bersama-sama seluruh komponen masyarakat termasuk para anggota DPRD. Hal ini, agar memudahkan dalam penyampaian capaian kerja, sehingga dikelompokan menurut urusan kewenangannya.
Menurut Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, keberhasilan pembangunan di Kota Madiun saat ini, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Kota Madiun, merupakan refleksi dari kesungguhan dan keseriusan semua pihak yang saling berinteraksi secara harmonis dalam berbagai sektor pembangunan serta pada berbagai tahapan pelaksanaan pembangunan.
Tantangan dan permasalahan terjadi selama kurun waktu tahun 2016 merupakan bagian dari proses pembangunan yang perlu terus diselesaikan. Sehingga di masa mendatang perwujudan visi dan misi Kota Madiun dapat l;ebih berkualitas untuk mewujudkan Kota Madiun yang lebih maju dan sejahtera.
Dilaporkan pula, dalam penyelenggaraan pemerintahan periode tahun 2016, memperoleh apresiasi dan penghargaa berbagai bidang dari pemerintah pusat. Yakni, Penghargaan Peringkat ke 5 Tingkat Nasional Prestasi Kinerja Dengan Predikat Sangat Tinggi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Adipura Kirana. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Anugrah Kota Sehat 2016. Anugrah Manggala Karya Kencana 2016. Nominasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Nasional. Tenaga Kesehatan Terbaik Tingkat Nasional, Juara I Lomba KB Kesehatan Tk Nasional. Bank Sampah Matahari Kelurahan Winongo Menerima Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 dari MemenPas & RB. Juara I Tk Nasional Remaja/Mahasiswa Jalur Masyarakat. Juara I Tk Nasional Lomba Terbaik Posyandu (Kel. Banjarejo).
“Penghargaan seperti terurai diatas, merupakan pengakuan terhadap prestasi kolektif Pemkot Madiun dengan dukungan yang kuat dari DPRD Kota Madiun dan seluruh masyarakat Kota Madiun yang selalu bersinergi melaksanakan pembangunan di Kota Madiun,” pungkas Wakil Wali Kota.
Sementara, Ketua DPRD Kota Madiun, Drs. Istono, M.Pd, usai sidang, menanggapi LKPJ Wali Kota Madiun Tahun 2016, kepada wartawan mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, pihaknya menyambut baik atas kenaikan PAD tahun 2015 ke tahun 2016.
Demikian halnya keberhasilan berbagai pembangunan selama ini yang dilaksanakan Pemkot Madiun juga banyak kemajuan dan berubahan dibandingkan dengan sebelumnya. “Untuk itu, kedepannya Pemkot Madiun bersama OPD yang ada harus lebih giat bekerja keras dalam rangka perwujudan visi dan misi Kota Madiun dapat lebih berkualitas untuk mewujudkan Kota Madiun yang lebih maju dan sejahtera,”kata Istono berharap. [dar,adv]

Tags: