17 Mamin di Sekolah Positif Mengandung Zat Berbahaya

Foto: ilusrasi

Foto: ilusrasi

Probolinggo, Bhirawa.
Pemkab Probolinggo terus berupaya mengantisipasi beredarnya produk makanan dan minuman (mamin) yang membayakan bagi anak-anak. Salah satunya seperti yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi pemakaian zat aditif pada produk mamin di wilayahnya. Kegiatan itu dilakukan setelah ada 17 Sekolah jajanannya dinyatakan Positif Mengandung Zat Tambahan Pangan Yang Dilarang
“Sosialisasi dilakukan di masing-masing kecamatan sebanyak 24 kecamatan. Setiap kegiatan diikuti setidaknya 75 orang peserta terdiri dari guru sekolah dan pelaku usaha produk makanan dan minuman,” Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko, Selasa (29/9).
Sosialisasi pemakaian zat aditif ini digelar dengan tujuan agar masyarakat sebagai konsumen lebih berhati-hati dan menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih mamin. Karena tidak semua mamin diproduksi dengan benar yang pada akhirnya membahayakan kesehatan.
Dampak jangka panjang dari mamin yang menggunakan bahan tambahan pangan yang dilarang adalah mengganggu kesehatan. Makanya kalau bisa mengkonsumsi mamin yang sudah berlabel. Jadi jelas karena sudah tertera di labelnya, ungkapnya. “Guru lebih selektif dan bisa menjelaskan kepada siswanya supaya mengkonsumsi mamin yang mengandung zat tambahan pangan yang diperbolehkan,” katanya.
Sesuai dengan sampling Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya terhadap 65 lembaga sekolah di Kabupaten Probolinggo, yang mamin di sekolahnya positif mengandung zat tambahan pangan yang dilarang ada 17 sekolah.
Selain itu para pelaku usaha produk makanan dan minuman bisa menggunakan bahan tambahan pangan yang diijinkan atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bagi yang memiliki anak masih sekolah, sebaiknya waspada terhadap penjualan makanan yang beredar di sekolah. Pasalnya, hasil sidak yang dilakukan Dinas Kesehatan Probolinggo menemukan sejumlah makanan diduga menggunakan bahan berbahaya. Untuk membuktikannya, petugas bahkan membawa makanan tersebut ke laboratorium.  [Wap]

Tags: