188.868 KPM Kabupaten Probolinggo Terima Bantuan Sembako Sayuran

Sembako sayuran siap dibagikan kepada KPM di Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih mengeluhkan bantuan sembako bentuk sayuran yang kondisi tak layak. Bantuan sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) sempat viral di sosial media (sosmed). Sebab ada yang menyoroti bantuan berupa sayur rusak dan tak layak.
Seperti halnya postingan akun di facebook Scowra Mendoza yang menuliskan ”Wahai perangkat desaku tercinta, tepatnya Desa Mentor Dusun Kalicangka2 Kecamatan Sumberasih, emang ini bantuan yang layak untuk warga wortel ber ulat. Tolong dong dicek dulu sebelum dibagikan. Dulu ikan tongkol gatalnya minta ampun, kok ya tega. Kasian loh warga sini, ayo dong yang benar, mana bisa maju kalau kayak gini. Keso’on gi mak tak rokaroan (terima kasih ya, kok tidak karuan).”
Atas tudingan itu, Pemkab Probolinggo langsung merespons. Melalui Kabid Perlindungan Jaminan dan Sosial Dinsos Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin saat dikonfirmasi, Sabtu(19/12) menyebutkan, bantuan sembako itu merupakan pogram Kemensos. Ada sekitar 188.868 KPM (keluarga penerima manfaat) yang menerima bantuan sembako tersebut.
”Dulu BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) sekarang jadi nama bantuan sembako. Kami sudah tindak lanjuti aduan di medsos itu, koordinasi dengan tim kecamatan,” katanya.
Ofie menjelaskan, bantuan sembako tersebut langsung dari Kemensos. Keluarga penerima manfaat (KPM) bisa mengambil bantuan sembako tersebut di e-Warong (elektronik warung gotong royong) atau agen 46 yang sudah ditunjuk oleh perbankan. Jadi, transaksinya KPM pemegang kartu bisa langsung ke e-Warong, gesek dan dapat sembako.
”Dinsos membuka pelayanan pengaduan Bansos. Silahkan, agar memperoleh informasi yang benar dan supaya KKS dipegang masing-masing KPM tanpa perlu kuatir ada masalah,” terangnya.
Sementara itu, Camat Sumberasih, Wiwit saat dikonfirmasi mengatakan sudah menindaklanjuti aduan tersebut. Pihaknya memastikan sayuran dalam pogram sembako semua dalam kondisi segar dan layak. Baik itu yang sudah diterima KPM maupun yang masih di e-Warong belum diambil oleh KPM. Bahkan pihaknya sudah klarifikasi pada KPM. Ternyata, KPM tidak mengetahui kondisi sayuran pogram sembako tersebut. Kemudian diserahkan keponakannya.
”Postingan itu disinyalir ada unsur kekecewaan, karena dia tidak masuk sebagai penerima BLT (bantuan langsung tunai) dari Desa, karena ada pengurangan dari pusat,” tambahnya.(Wap)

Tags: