189 Pasukan Gerak Cepat Tanggap Bencana DLH Kota Mojokerto Disiagakan

PGC DLH Kota Mojokerto siaga bersama peralatan dan kendaraannya. [kariyadi/bhirawa].

Kota Mojokerto, Bhirawa
Mengantisipasi munculnya ancaman bencana saat musim ekstrim, Dunas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto menyiapkan 189 personil Pasukan Gerak Cepat (PGC).
Pasukan bentukan Instansi hasil peleburan Kantor Lingkungan Hidup dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini terlibat aktif dan bergerak capat ketika terjadi bencana akibat cuaca ekstrim diantaranya . pohon tumbang.
’’Tim ini yang berherak cepat ketika ada bencana seperti kejadian pohon tumbang, PJU ambruk, hingga sampah liar,’’ terang Amin Wachid, Kepala DLH Kota Mojokerto, Jum’at (8/12).
Amin Wachid menjelaskan, PGC berkekuatan 189 personil. Terbagi dalam 7 wilayah tupoksi seperti tim sapu jalan, tim bersih sungai, tim pemeliharaan pohon, tim PJU, tim pemeliharaan tanaman, tim TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan tim TPS (Tempat Penampungan Sementara). Mereka siaga dan oncall setiap saat di pos masing-masing.
“Jika muncul kejadian bencana atau peristiwa yang terkait pos PGC, mereka langsung bergerak. Biasanya, bencana pohon tumbang hingga sampah liar marak terjadi ketika musim penghujan tiba,” tandas mantan Kadisnaker Kota Mojokerto ini.
Amin menceritakan, pada saat hujan deras mengguyur kawasan Kota Mojokerto, seluruh tim PGC siaga di kantor DLH. Perlengkapan hingga armada pendukung juga sudah siap. Diantaranya satu mobil snorkel, truk bak terbuka, mobil pikap terbuka, motor roda tiga terbuka, hingga peralatan macam senso, penyapu jalan, pisau besar, tali, dan lain-lainnya.
Masih kata Amin, personel tim PGC berada dalam naungan Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH. Setiap hari, mereka melakukan perawatan rutin pada kawasan pertamanan, TPA, TPS, perkampungan, perumahan, hingga perkantoran.
Kabid Kebersihan DLH Koya Mojokerto Dwi Agus Hari Wibowo menambahkan, tim PSC itu terbagi sesuai tupoksinya. Seperti tim bersih sungai terdiri 10 personil yang bersihkan kawasan sungai tiap hari Senin-Rabu-Jumat. Yang paling banyak tim penyapu jalan sebanyak 81 personil.
’’Di TPS juga banyak ada sekitar 50 personil pada 17 TPS,’’ sebut dia.
Sepanjang musim penghujan tahun ini, tak kurang belasan kejadian bencana yang terjadi. Kata Agus yang terbanyak adalah kejadian pohon tumbang.
’’Paling banyak pohon tumbang yang dipinggir jalan. Ini yang butuh gerak cepat agar jalan kembali normal,’’ imbuh Agus.
Dari catatan yang dimiliki DLJ, selama tahun ini, kejadian pohon tumbang tidak pernah memakan korban jiwa. Paling banyak pohon menimpa rumah, kendaraan seperti mobil, hingga perkantoran. ’’Korban masih nihil. Harapan kami jangan sampai ada korban. Namun, hal itu terus diantisipasi dengan pemangkasan pohon agar potensi kerawanan menurun,’’ timpal AMin Wachid lagi. [kar]

Tags: