19 CJH Asal Tuban Batal Berangkat

it-cjh8-cjh-tertua.

it-cjh8-cjh-tertua.

Lamongan, Bhirawa
Jumlah Calon Jamaah Haji (CJH) di Kabupaten Lamongan tahun ini tercatat mencapai sebanyak 1.413 orang. Itu berarti naik dari CJH tahun 2014 lalu yang sebanyak 1.293 orang. Dari jumlah CJH tersebut, 84 diantaranya yang masuk kloter 28 sudah berangkat pada tanggal 1 September melalui KBIH Masjid Al-Azhar. Sedangkan sisanya, sebanyak 1.329 CJH yang masuk kloter 29, 30 dan 31 baru diberangkatkan keesokan harinya oleh Pj Bupati Wahid Wahyudi di Pendopo Lokatantra, Rabu (2/9).
“CJH kloter 28 telah berada di Embarkasi Surabaya dan akan berangkat nanti (Rabu) pada pukul 02.30 WIB. Sedangkan kloter 29 dan 30 akan diterima Embarkasi Surabaya pada jam 16.00 WIB dan Kloter 31 pada jam 19.00 WIB, ” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan Leksono.
Leksono juga menyampaikan bahwa kloter 28 sudah menuju bandara dan tidak ada kendala terkait visa. Dia berharap agar kloter 29,30 dan 31 pun demikian. “Semoga tidak ada keberangkatan yang tertunda karena kendala visa seperti kabupaten-kabupaten yang lain,” kata dia.
Wahid Wahyudi berpesan kepada seluruh CJH agar menjaga kesehatannya. Karena haji juga adalah ibadah fisik. Dia juag berharap CJH Lamongan bisa menjaga nama baik bangsa Indonesia. “Saya juga titip doa agar pemilukada Lamongan pada tanggal 9 Desember mendatang dapat berjalan dengan lancar. Selamat menjalankan ibadah haji semoga lancar, sehat, selamat sampai tanah air dan menjadi haji yang mabrur,” pesan dia.
Dalam rombongan CJH Tahun 1436 M atau Tahun 2015 ini, CJH termuda adalah Daris Nafiah Rofiqoh Binti Ach Rofiq dengan usia 20 tahun dari KBIH Darus Mustaghitsin. Sedangkan CJH tertua yakni Waridin Bin Kemis dengan usia 87 tahun dari KBIH Darus Mustaghitsin dari Moro Sekaran.
Waridin berangkat sendiri tanpa didampingi istri karena sudah meninggal dan tanpa memiliki kerabat. Pensiunan sipil Angkatan Darat tersebut menuturkan sudah melakukan persiapan menjelang keberangkatannya dalam ibadah haji ini. “Saya banyak minum air putih dan keliling desa setiap hari,” kata Waridin yang tampak masih sehat dan semangat mengikuti ibadah haji.
Satu Pengantar
Sementara itu, pengantar calon jamaah haji (CJH) yang boleh masuk areal pendopo pemkab Bojonegoro dibatasi satu orang. Demikian itu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para jamaah haji yang mau berangkat ke tanah suci. “Masuk areal pendopo, dibatasi satu saja. Satu orang calon haji, satu pengantar,” ungkap Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementrian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Wachid Priyono kepada Bhirawa, Rabu (2/9).
Wakhid mengatakan, para pengantar bisa nunggu diluar halaman areal pendopo kantor pemkab setempat. Sehingga, para calon hajipun dapat leluasa untuk mempersipakan diri sebelum keberangkatan menuju pendopo setempat. “Tahun ini yang berangkat sebanyak 1.157 orang sesuai kuota yang telah ditentukan. Kalau yang ngatar Cuma satu orang, berarti halaman pendopo dipenuhi 2.314 orang,” jelasnya.
Wachid Priyono mengatakan, dari jumlah tersebut terbagi dua kloter yakni  sebanyak 890 CJH telah memperoleh jadwal masuk Asrama Haji Sukolilo pukul 20.00 WIB dan 22.00 WIB. Dan sisanya 267 CJH memperoleh jadwal masuk asrama pada 4 September pukul 07.00 WIB. Hal yang sama juga diterapkan saat jamaah haji pulang. Para penjemput tetap dibatasi satu orang masuk areal pendopo kabupaten Bojonegoro.
Terpisah, Kasatlantas Polres Bojonegoro, AKP Anggi Saputra Ibrahim menyebutkan, rekayasa lalu lintas rencananya akan menutup beberapa ruas jalan, antara lain, Jalan Mas Tumapel, Jalan Pahlawan, Jalan Hasyim Asy’ari dan Jalan Imam Bonjol.
Batal Berangkat
Sementara itu, lima dari 652 Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2015 asal Kabupaten Tuban gagal menunaikan rukun islam yang ke lima (5) yang rencananya akan diberangkatkan pada tanggal 5 September ini karena meninggal dunia. “Yang tiga orang CJH lainnya karena sakit dan masih dalam perawatan medis di rumah sakit, dan ada yang mutasi keluar,” kata Drs. M Abdul Ghofar, Kasi Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban (2/9).
Sejumlah persiapan untuk pemberangkatan para CJH sudah selesai dilakukan oleh pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban. selian itu dengan adanya mutasi keluar dan juga CJH yang meninggal dunia itu serta yang mengalami sakit itu, jumlah riil CJH Tuban yang akan berangkat tahun 2015 ini sebanyak 633 orang.
Jumlah CJH laki-laki sebanyak 303 dan jumlah calon jamaah perempuan sebanyak 332. “Terakhir, baru kemarin ada dua orang lagi yang melaporkan mundur. Satu orang sakit habis operasi dan satunya suaminya menemani, jadi tidak bisa berangkat tahun ini,” lanjut Ghofar.
Adapun untuk calon jamaah haji Kabupaten Tuban tahun 2015 akan berangkat dengan kelompok terbang (kloter) 35 dan 36. Yang mana untuk kloter 35 full jamaah dari Tuban dan untuk yang kloter 36 gabungan dengan jamaah dari Batu dan Malang. “Nanti jamaah akan berangkat dari Tuban habis sholat shubuh, karena semua jamaah harus tiba di Asrama Haji pada pukul tujuh pagi,” pungkas M Abdul Ghofar.
Dilepas Wawali
Sementara itu, sebanyak 268 Jamaah Calon Haji (JCH) Kota Kediri kemarin Rabu (2/9) dilepas Pemerintah setempat. Namun yang menjadi persoalan hingga saat ini visa JCH ini belum ada kabar kapan turun. Kendati demikian pihak kemenag meyakinkan jika persoalan visa akan tuntas setelah H – 3 pemberangkatan yang direncanakan pada 13 september 2015 mendatang.
Dikatakan PLT Kasi Haji Kemenag Kota Kediri Muamal, persoalan visa JCH ini disebabkan ada perubahan sistem data antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah arab Saudi. “Namun hal ini tidak menjadi persoalan, Paspor sudah ada dan untuk Visa Akan tuntas sebelum pemberangkatan nanti,” kata Muamal.
Lebih lanjut, CJH Kota Kediri ini akan diberangkatkan ke asrama haji Sukolilo Surabaya dan selanjutnya tanggal 13 September mendatang  akan diberangkatkan ke arab Saudi, Lebih lanjut, Untuk JCH tertua tahun ini berusia 88 tahun, sementara yang termuda 18 tahun. “Dalam pemberangkatan nanti mereka akan tergabung dalam kloter 58 yang merupakan kloter terakhir bersama Jamaah dari Provinsi Bali, Nganjuk dan Kota Surabaya,” terangnya.
Sementara dalam pelepasan JCH ini dilepas oleh Wakil Walikota Kediri Hj Lilik Muhibah bersama jajaran Muspida Kota Kediri, pelepasan ditandai pemberian surban kepada JCH termuda yang bernama Ro’udya Madianatus Sholeka dengan umur 18 tahun  dan yang tertua bernama Ruminah yang berusia 88 tahun. [yit,mb9,bas,hud,van]

Rate this article!
Tags: