19 Produk Industri Mahasiswa UMM Dipamerkan

9-img_9212Kota Malang, Bhirawa
Sebanyak 19 produk karya mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saling unjuk gigi memamerkan keunggulan produk masing-masing dalam pameran produk LaboratoriumTeknik Industri yang digelar di pelataran Kantin Teknik Gedung Kuliah Bersama (GKB) III, Selasa  (20/12) lalu.
Pameran produk,  dari mata Kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk (P3) ini merupakan mata kuliah wajib yang diambil di semester 5 dan mengharuskan mahasiswa membuat produk industri. Seperti Alat Bantu Pengangkut Kopi buatan Febrian Roby Wijaya beserta kelima kawan kelompoknya. Febrian menjelaskan, selain dilengkapi rem sebagai penunjang keselamatan pada saat membawa beban berat pada kondisi jalan menurun. Kelebihan alat yang dibuat keloimpoknya ini juga mampu menampung berat hingga 100 kilogram.
“Selain itu, alat kami juga dibuat menggunakan bahan yang ringan kuat, dan tahan karat. Juga, di desain secara ergonomis sesuai data antropometri (studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia, Red.) petani kopi,”kata Febrian.
Produk inovasi mahasiswa teknik industri angkatan 2014 lainnya ini berupa Meja Tas Laptop. Yakni perpaduan tas laptop dengan meja portabel yang memungkinkan pemiliknya untuk dibawa kemana-mana. Temuan menarik lainnya berupa Alat Pemilah Ukuran Lele karya Gusti Dermawan beserta ke empat teman satu kelompoknya.
Sementara itu,  Ir. Muhammad Lukman, MT, dosen pengampu mata kuliah P3 ini menerangkan bahwa setiap produk yang dibuat harus melewati sejumlah tahapan sampai layak disebut produk layak dipasarkan. Pertama, dijelaskan Lukman, setiap rancangan produk teknik industri juga harus berdasarkan customer need atau disesuikan kebutuah konsumen. Selain itu, rancangan produk harus memiliki dimensi kualitas.
“Yang dinilai dari dimensi kualitas itu diantaranya segi  performance, fitur, service ability-nya serta  beberapa variabel kualitas lainnya. Ketiga, produk itu harus dikenalkan kepada masyarakat dengan kita launching seperti pameran yang sedang kita adakan ini,” paparnya.
Diakui Lukman, kualitas karya mahasiswanya belum sampai tingkatan kualitas yang dibutuhkan industri. karena baru berupa prototype, Lukman mendorong mahasiswanya untuk terus mengembangkan produk yang telah dibuat.
“Satu karena terbentur biaya, kedua karena terbentur pengalaman. Sehingga kami mengharapkan, produk yang dibuat angkatan 2014 ini dapat dikembangkan angkatan selanjutnya,” tandasnya. [mut]

Tags: