2.610 Warga Jawa Timur Sakit Kusta, Delapan Kabupaten Tertinggi

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Jumlah penderita penyakit kusta di Jatim mencapai 2.610 kasus. Data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim jumlah penderita kusta berada di angka 0,9 persen mengacu pada data terbaru 11 Januari 2019 dengan total 2.610 kasus.
Penderita kusta tertinggi di 8 kabupaten di Jatim. Ke delapan kabupaten ini, up date data per 11 Januari 2019, dikatagorikan wilayah merah, karena penyumbang penderita kusta terbesar di Jatim. Data Dinkes Jatim menyebutkan, Kabupaten Sumenep terdapat 381 penderita kusta, Kabupaten Sampang jumlah penderita 232 kasus, Kabupaten Bangkalan 207 kasus, dan Pasuruan sebanyak ditemukan 193 kasus kusta. Sementara di Kabupaten Lumajang sebanyak 171, Probolinggo 125 kasus, Tuban sebanyak 92 kasus, dan Pamekasan 65 kasus.
Ketua Fraksi Demokrat Agus Dono Wibawanto berharap Dinkes Jatim berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengobatai penderita kusta. Ia berharap, di Jatim sudah tidak ada. Semua harus diperhatikan. “Kabupaten/kota memberikan prioritas pada penderita, dan provinsi menindak lanjuti. Persoalan obat dan sebagainya provinsi membantu,” tegas Agus Dono.
Agus Dono yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim ini menambahkan, harusnya penderita prioritas pengobatanya. Mereka diperhatikan sesuai perda yang menjadi kewenangan provinsi. “Koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota penting. Kita menyadari tidak semua masyarakat memiliki BPJS, Sehingga penderita bisa diprioritaskan. Mereka butuh bantuan baik di tingkat dua, maupun berobat di rumah sakit milik Provinsi Jatim. “Jangan sampai yang tidak berobat,” tandas dia.
Angka penderita kusta mencapai 2.610 kasus, menurut politisi asal Malang ini, sangat mendesak Dinas Kesehatan Jatim dan Dinskes Kabupaten/Kota se Jatim duduk bersama menyelesaikan dengan cepat. Jangan terganjal prosedur,” terang dia.
Terpisah Aghata Retnosari Anggota Komisi E DPRD Jatim siap melakukan kroscek anggaran untuk kebutuhan warga Jatim. “Kita akan cek anggaran provinsi untuk pelayanan kesehatan, salah satunya penderita kusta,” terang dia.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim, Setya Budiono, menyampaikan, peringatan Hari Kusta 2019, penderita kusta di Jatim sudah mengalami penurunan.”Penyakit kusta di Jatim sekarang sudah menurun sejak tahun 2017 itu, kita sudah status eliminasi ditingkat Provinsi artinya kasus pravalensinya kurang 1/10.000 penduduk di jatim sudah 0,9 persen,” kata Setya Budiono.
Kata dia, status eliminasi memang diharapkan oleh Kementerian Kesehatan, namun kalau ditingkat Kabupaten masih ada beberapa yang belum tercapai eliminasi. “Memang masih ada beberapa daerah dan pasien kusta yang dominan ada di daerah Pantura, Tuban, daerah Tapal kuda, Madura, Probolinggo, Pasuruan dan Sitobondo,” terangnya
Lanjut dia, Dinkes Jatim terus berupaya meningkatkan penemuan, pengobatan dan menurunkan pasien kusta sekaligus stigma terhadap penderita. “Kita mencanangkan program namanya JELITA (Jatim Eliminasi Kusta) dan itu sudah tercapai. Jelita ini strategi yang digunakan Dinkes Jatim disebut dengan SCORE (Sosialisasi Cari Obati Rehabilitasi dan Evaluasi),” tuturnya.
Setya menjelaskan, stategi operasionalnya yaitu setiap Kabupaten yang masyarakat kastanya tinggi dilakukan namanya ICF (Intensif Case Finding). “ICF caranya adalah dimana ada pasien kasta maka lingkungan sekitarnya akan diperiksa minimal 25 orang, biasanya kalau ada yang sakit kusta disekitarnya akan ada karena penularan melalui kontak erat,” pungkas dia.  [geh]

Kasus Kusta di Jatim
Kabupaten/Kota Penderita Kusta
Kabupaten Sumenep 381
Kabupaten Sampang 232
Kabupaten Bangkalan 207
Pasuruan 193
Kabupaten Lumajang 171
Probolinggo 125
Tuban 92
Pamekasan 65

Tags: