2.960 Wanita di Tuban, Lakukan Nikah di Bawah Umur 20 Tahun

27-Pemdes-KB-2Tuban, Bhirawa
Jumlah pernikahan wanita usia kurang dari 20 tahun di Kabupaten Tuban ternyata masih cukup tinggi. Dari 9.775 pernikahan, terdapat 2.960 wanita yang melangsungkan pernikahan di bawah umur 20 tahun atau sebesar 30,28 persen. Hal ini berdasarkan data sensus penduduk 2012 dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban.
“Merujuk data ini perlu adanya upaya peningkatan pendewasaan usia perkawinan, meski peserta KB aktif di Kabupaten Tuban mencapai 182.390 akseptor dari target 141.092 pasangan usia subur atau 129,27 persen” kata Kepala Bappemas Pemdes KB Pemkab Tuban Drs Mahmudi MSi, Rabu (26/3).
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Ir H Noor Nahar Hussein MSi meminta upaya percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’S) melalui peningkatan pelayanan KB perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan. Sebab hal tersebut akan berpengaruh terhadap tanah yang dimanfaatkan untuk memproduksi pangan yang semakin lama semakin berkurang seiring dengan era industrialisasi.
“Berdasar data sensus penduduk pada 2010 jumlah penduduk di Indonesia saja sebesar 237,6 juta jiwa atau selama 10 tahun bertambah 32,5 juta jiwa.  Ini artinya pengendalian penduduk harus segera diatasi melalui program Keluarga Berencana (KB). Ada ancaman bencana dengan  meledaknya angka jumlah penduduk,” Kata Noor Nahar.
Orang nomor dua di Bumi Wali Tuban ini juga meminta dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Kependudukan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban Tahun 2014 di Gedung Korpri Komplek Pendopo Krido Manunggal Tuban agar program KB  ditingkatkan sebagai penyeimbang keberhasilan pembangunan.
“Jika pertumbuhan penduduk tidak terkendali maka pembangunan yang telah diupayakan akan menjadi sia-sia karena manusia sebagai subjek pembangunan yang sekaligus pengguna hasil pembangunan menjadi beban yang lebih besar,” terang Noor yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tuban ini.
Dijelaskannya, kependudukan mempunyai dampak yang luar biasa apabila tidak dikendalikan, terutama menyangkut masalah kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena intervensi program keluarga berencana harus berhasil memperkecil angka kelahiran. “Perkuat komitmen pada semua stakeholder dan para instansi terkait serta mitra kerja bahwa keberhasilan program KB merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta,” pintanya. [hud]

Tags: