2 Desa Di Kecamatan Gending Probolinggo Tersapu Puting Beliung

Jalur Bromo Cemorolawang, Ngadisari Kecamatan Sukapura tertimbun longsor.

(Jalur Menuju Bromo Tertutup Longsor)
Probolinggo, Bhirawa
Walaupun sudah dibuka usai libur hari raya Nyepi, kawasan wisata Bromo, Minggu( 18/3) masih belum maksimal. Itu setelah di jalur wisata internasional itu tertimbun longsor di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. longsor terjadi pada pukul 02.30.
Ketinggian tebing yang alami longsor sekitar 80 meter. Longsor terjadi sekitar 20 meter sebelum lautan pasir atau Kawasan kaldera dari Dusun Cemorolawang. Ungkap Subur, kepala resort lautan pasir, Minggu (18/3).
Terjadinya tebing longsor itu cukup mengejutkan. Sebab, saat tebing longsor, saat itu cuaca sedang tak hujan. Adanya longsor itu pun mengganggu akses ke kawasan lautan pasir dan puncak Bromo. Sebab, material longsor yang sampai siang belum dibersihkan itu hanya bisa dilintasi kuda dan dengan jalan kaki.
Sedangkan kendaraan roda empat yang mau ke lautan pasir, dilewatkan jalan alternatif. Yakni sekitar 10 meter sebelum titik longsor,” kata Subur.
Selain itu hembusan angin putting beliung melanda kawasan padat penduduk di Desa Pesisir dan desa Bulang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Sabtu petang 17/3 Akibatnya belasan rumah milik warga alami kerusakan, 5 rumah diantaranya mengalami rusak berat.
Angin puting beliung menerjang Dusun Tareta itu, mengakibatkan 17 rumah rusak. Lima diantaranya alami kerusakan berat. Atap rumahnya hancur berantakan. Tak hanya itu, perabotan rumah berantakan tertimpa reruntuhan rumah. Kelima rumah itu milik Ahmad, Salamun, Sunar, Kasmin dan Misnari.
Sementara, 12 rumah rusak ringan, milik Tauhid, Raini, Jaito, Ita dan Asun. Kemudian rumah Tris, Linda, Rusti, Umi, Bakri, Hotib dan Misna. Ke-12 rumah warga ini rusak pada genteng dan plafon saja.
Menurut Ahmad, salah satu korban, Sabtu 17/3 malam menuturkan, sejak Sabtu siang terlihat awan hitam menutupi perkampungan nelayan itu. Mendung yang menggelayut di langit itu, tiba-tiba bergerak dan menumpahkan isinya.
Saat itu, langit hitam pekat dan tiba-tiba angin kencang melibas perkampungan ini. Warga yang khawatir dan panik berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Warga tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan harta bendanya. Material rumah sudah menimpa perabotan rumah. Apalagi setelah kejadian, hujan deras mengguyur perkampungan kami, paparnya.
Kami biarkan saja. Ketimbang orangnya kena reruntuhan mending keluar rumah dan menyelamatkan diri. Setelah itu, kembali ke rumah karena hujan mulai turun,. Tak hanya mengakibatkan kerusakan pada rumah warga, angin juga mengakibatkan pohon tumbang, lanjutnya.
Diperkirakan kerugian akibat terjangan angin yang merusak rumah warga ini mencapai puluhan juta rupiah. “Rencananya warga akan bergotongroyong untuk membersihkan material reruntuhan rumah dan pohon tumbang,” kata Kepala Desa Pesisir, Sanemo.
Hingga saat ini, warga masih was-was dan takut terjadi bencana angin susulan. Pasalnya, intensitas hujan masih tinggi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Warga berharap dalam peristiwa tersebut, ada uluran tangan dari pemerintah daerah, tambahnya.(Wap)

Tags: