2 Kubu Klaim Kemenangan, Pemerintah Tetapkan Siaga 1

Berdasar hasil hitung cepat, kedua kubu saling klaim kemenangan. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang mengusung pasangan Jokowi-JK mengatakan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat dinyatakan sebagai Presiden-Wapres periode 2014-2019 versi hitung cepat. Capres Prabowo Subianto menyampaikan dari hasil hitung cepat berbagai lembagai survei yang menjadi acuan pasangan nomor urut 1 ini, perolehan suara Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK. Pasangan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaan yang diberikan.

Berdasar hasil hitung cepat, kedua kubu saling klaim kemenangan. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang mengusung pasangan Jokowi-JK mengatakan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat dinyatakan sebagai Presiden-Wapres periode 2014-2019 versi hitung cepat. Capres Prabowo Subianto menyampaikan dari hasil hitung cepat berbagai lembagai survei yang menjadi acuan pasangan nomor urut 1 ini, perolehan suara Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK. Pasangan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaan yang diberikan.

Jakarta, Bhirawa
Menyusul adanya klaim kemenangan dari dua pasangan capres cawapres,  Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta agar kedua kubu menahan diri dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang memicu adanya gesekan di masyarakat.
“Masing-masing kubu capres hendaknya dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang provokatif . Diharapkan dapat menjaga suasana tertib dan nyaman, menjalankan demokrasi yang tengah dibangun,” ujar Djoko di kantornya  Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (9/7).
Selain itu, sambung Djoko, kedua kubu juga diminta untuk tidak mengerahkan pendukung berlebihan untuk menghindari hal-hal gesekan yang tidak diinginkan. Oleh karenanya, peran pimpinan dan koordinator lapangan sangat penting. “Hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi, hasil resmi hanya akan disampaikan oleh KPU pada 22 Juli mendatang,” tuturnya.
Sementara terkait pengamanan dalam negeri, Djoko meminta agar aparat penegak hukum menetapkan siaga satu dan waspada atas kondisi ini. “Kepada seluruh aparat penegak hukum harus menetapkan siaga satu dan waspada. Tetap laksanakan deteksi aksi dini segala tindakan seperti pembakaran-pembakaran, merusak. Yang rugi adalah bangsa Indonesia sendiri,” tutupnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang telah melakukan tugas demokrasinya dengan baik dengan menggunakan hak politiknya untuk memilih pemimpin Indonesia. “Sekali lagi terima kasih dan terimalah penghargaan saya,” kata SBY sesaat setelah mendapat laporan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto, serta Kapolri Jenderal Sutarman.
Dia  mengatakan, pemilihan presiden dan wakil presiden kemarin berjalan dengan aman di seluruh wilayah Indonesia. Tak hanya itu SBY juga meminta kepada rakyat yang selama ini telah menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, untuk tetap menjaga situasi yang aman dan tentram di situasi saat ini. “Juga bisa menahan diri dari hal-hal seperti bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang mengganggu ketertiban,” lanjutnya. SBY juga telah menginstruksikan TNI dan Polri agar bersama rakyat menjaga situasi yang aman. “Sementara seperti apa hasil yang benar saat ini, di samping perhitungan cepat, tidak lagi perbedaan yang mendasar, KPU sendiri yang jadi rujukan utama,” ujar dia.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, saling klaim kemenangan yang dilakukan kedua kandidat dalam pemilu presiden yang hanya berdasarkan hasil hitung cepat adalah sikap kekanakan. “Seharusnya kedua belah pihak bisa menahan diri. Jangan justru terkesan mengompor-ngompori masyarakat dengan saling mengklaim kemenangan,” kata Firman Noor.
Firman mengatakan, saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hasil hitung cepat sangat tidak masuk akal. Apalagi, hitung cepat hanya mengambil sampel di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak bisa mewakili seluruh rakyat. “Kalau hanya 2.000 TPS yang diambil sampelnya sementara masih ada ribuan TPS lainnya, tentu tidak bisa mewakili. Kedua belah pihak seharusnya bisa menahan diri,” tuturnya.
Firman juga menyayangkan saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hitung cepat. Padahal di dalam tim pendukung masing-masing kandidat terdapat figur-figur intelektual. “Mereka seharusnya memahami bahwa hitung cepat bukanlah hasil akhir. Hitung cepat hanya sementara. Perolehan suara yang riil adalah yang ditetapkan KPU, bukan hitung cepat,” katanya.
Hasil hitung cepat sementara Pemilu Presiden 2014 sudah dirilis sejumlah lembaga hasilnya berbeda-beda. Ada yang menyatakan kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ada yang menyatakan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hitung cepat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan, kemenangan sementara untuk pasangan Prabowo-Hatta. Dari 93,41 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 52,05 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 47,95 persen.
Hasil hitung cepat kerjasama Perum LKBN Antara dan LPP RRI hingga pukul 16.20 menyatakan kemenangan sementara Jokowi-JK. Dari 89,15 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 47,45 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 52,55 persen.
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga, kedua belah pihak sudah mengklaim kemenangan masing-masing. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang mengusung pasangan Jokowi-JK mengatakan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dapat dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 versi hitung cepat.
Di lain pihak Capres Prabowo Subianto mengatakan telah mengumpulkan dan memantau berbagai informasi dari hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembagai survei yang menjadi acuan pasangan nomor urut 1 ini.
“Dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan, kita bersyukur bahwa dari semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor 1 Prabowo-Hatta, mendapat dukungan  mandat dari  rakyat Indonesia,” katanya saat memberikan keterangan pers di Jalan Kertanegara 4 Kebayoran Jakarta Selatan.
Oleh karena itu, pasangan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaan yang diberikan. [ira.ins]

Tags: