20 Negara Ikuti Pameran Industri Teknologi Air Limbah

21-pameran-pengelolaan-air-limbah1Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 200 peserta dari 20 negara mengikuti pameran industri teknologi pengolahan air, limbah air, daur ulang limbah, dan energi terbarukan bertajuk “Indo Water Series 2014 Expo & Forum” di Covention Hall Grand City Surabaya, 21-23 Mei 2014.
“Pameran tiga hari yang dibuka Menteri PU Djoko Kirmanto itu memang berskala internasional dengan beberapa paviliun negara, di antaranya Eropa, Tiongkok, Korea, Singapura, dan Taiwan,” kata Kepala Proyek Pameran ‘Indo Water 2014’ Agung Wicaksono di Surabaya, Selasa.
Tidak hanya itu, belasan media massa dari seluruh dunia juga mempublikasikan pameran itu, seperti Water & Wastewater Asia, EA Water, Asian Water, The Water Network, The Green Book, EcoSeed, Orange Media Indonesia, Renewable Energy Database, dan Radio Suara Surabaya.
“Kami sudah tiga kali menggelar pameran itu di Surabaya yakni tahun 2010, 2012, dan 2014, tapi kalau di Jakarta sudah belasan kali sejak tahun 2001. Di Surabaya, kami membidik kontraktor, konsultan, pemerintah, dan profesional dari kawasan Indonesia Timur,” katanya.
Ditanya target dari pameran industri teknologi pengolahan air, limbah air, daur ulang limbah, dan energi terbarukan itu, ia mengatakan “Indo Water 2014” sebenarnya mengacu pada kebutuhan Indonesia terhadap teknologi pengolahan air, limbah air, daur ulang limbah, dan energi terbarukan.
“Jadi, Indonesia membutuhkan teknologi yang berkaitan dengan air, limbah, dan energi terbarukan itu, karena itu kami mengundang sejumlah industri internasional yang bergerak pada bidang-bidang itu,” katanya.
Apalagi, katanya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama ini sulit mencapai target cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih, karena PDAM hanya mampu memenuhi 55,04 persen, padahal target MDGs 2015 adalag 68,87 persen.
“Saya kira, kekurangan target sebesar 13,83 persen itu akan sulit terpenuhi pada 2015, karena itu pemerintah mencanangkan empat skema untuk PDAM yakni public private partnership, B to B (berbisnis dengan swasta), pembiayaan dari perbankan, dan restrukturisasi utang,” katanya.
Oleh karena itu, “Indo Water 2014” digelar untuk melibatkan kalangan swasta dalam pengembangan PDAM, baik swasta nasional maupun swasta asing. “Tapi, pengembangan itu sebatas pada kerja sama teknologi, karena teknologi akan mempercepat pengembangan PDAM,” katanya.
Menurut dia, pelibatan swasta itu penting untuk mengembangkan PDAM, karena pemerintah juga memiliki keterbatasan anggaran untuk mendorong PDAM dalam memenuhi target MDGs 2015. “Targetnya Rp65 triliun, tapi pemerintah kita hanya punya Rp38 triliun,” katanya.
Selain pameran, “Indo Water 2014” juga disemarakkan dengan berbagai kegiatan, seperti seminar tentang strategi penghematan energi dan manajemen energi (22/5), call for papers oleh ITB bertema “Green Technology for Better Future” (23/5), technical product presentation, dan live demo. [wil.ant]

Tags: