20 Relawan Mancanegara Bangun Prasarana Cuci Tangan di Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Setiap dua tahun sekali sejak 2007, Jebsen & Jessen Group telah menyelenggarakan program sukarelawan diperusahaan – Meet a Need. Bermitra dengan organisasi amal, program ini telah memberikan peluang bekerja secara sukarela untuk para karyawan dari seluruh negara ASEAN dan selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan lingkungan atau masyarakat secara langsung di kawasan ini.
Dari tanggal 25 – 30 November 2019, sebuah tim yang terdiri dari 20 sukarelawan dari mancanegara, masing-masing dari Australia, Kamboja, Cina, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, Vietnam dan Filipina semuanya bersama-sama membangun prasarana cuci tangan dan fasilitas sanitasi yang tepat guna di kota Surabaya.
Bermitra dengan World Vision International, proyek ini bertujuan untuk memastikan lebih dari 200 anak di daerah Simokerto menjalani gaya hidup yang higienis dan sehat melalui perilaku mencuci tangan yang benar. Tim sukarelawan terlibat dalam kegiatan seperti pemasangan pipa, pekerjaan melukis, dan melakukan kampanye cuci tangan di sekolah.
Heinrich Jessen, pemimpin Utama Jebsen & Jessen Group, melalui Arief Kadaryono, Manager – Marketing & Corporate Communications Jebsen & Jessen Indonesia Group, menjelaskan, program Meet A Need adalah komponen mendasar dari kometmennya terhadap ekonomi setempat.
“Di mana kami bekerja serta berbisnis dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan agar lebih baik,” kata dia saat ditemui pada acara yang dipusatkan di Balai RW 03, Jalan Taman Tambak Segaran Surabaya, Kamis (28/11) kemarin.
Sementara itu, Ajeng Danastri, manager program area Surabaya WVI, mengatakan, program Hand Washing Stations in Surabaya (HANDS) adalah kelanjutan dari kampanye ‘mencuci tangan dengan sabun’ yang telah dilakukan sebelumnya.
“Kami sangat berterima kasih atas partisipasi secara aktif dan langsung untuk membangun beberapa tempat mencuci tangan di beberapa pra-sekolah di Tambakrejo atas dukungan keuangan dari Jebsen & Jessen Grup (JJSEA). Dengan fasilitas ini, anak-anak akan memiliki akses langsung dan mudah untuk terbiasa menjaga kebersihan dan mengurangi kasus diare pada anak-anak,” kata Ajeng. “Kami bersama dengan komunitas lokal bekerja bersama para sukarelawan JJSEA, sehingga mereka akan bertanggung jawab untuk memelihara dan memastikan keberlanjutan fasilitas,” lanjut Ajeng.
Menurut Ajeng, praktik mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu dasar penting dari sanitasi total berbasis masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat yang diindikasikan oleh praktik mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi masuknya kuman ke dalam tubuh yang membawa bakteri atau lainnya yang menyebabkan penyakit. “Menjaga tangan tetap bersih juga akan meningkatkan system kekebalan tubuh. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi status kesehatan, terutama pada anak-anak yang termasuk dalam kelompok rentan,” papar Ajeng. [ca.riq]

Tags: