2015, Polda Jatim Pecat 14 Polisi Bermasalah

polisiRata-rata Terjerat Narkoba
Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 14 polisi se-Jawa Timur menjalani pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat karena berbagai kasus, terutama terlibat kasus narkoba.
“Tahun 2014 hanya seorang polisi yang di-PTDH, tapi tahun ini (2015) ada 14 orang yang di-PTDH. Ini sesuai dengan komitmen kami untuk menindak tegas siapapun yang bersalah, termasuk anggota,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji di Rupatama Mapolda Jatim, Selasa.
Dalam Analisa-Evaluasi Kamtibmas Akhir Tahun 2015 Polda Jatim, ia menjelaskan ke-14 polisi nakal itu umumnya terlibat kasus narkoba, karena dirinya berkomitmen untuk bertindak tegas dalam kasus narkoba, termasuk anggota.
“Banyak juga kasus lama untuk polisi narkoba itu, tapi selama ini nasibnya terkatung-katung, karena itu saya selaku Kapolda menyatakan sikap tegas. Sebagian kasus narkoba memang melibatkan oknum polisi, karena itu saya tunjukkan ketegasan dalam kasus itu,” katanya.
Selain PTDH, sanksi untuk polisi nakal lainnya tercatat 24 orang dimutasi ke bidang tugas lain (tour of duty), tujuh polisi dimutasi ke wilayah lain (tour of area), 43 polisi yang meminta maaf, dan dua polisi menjalani pembinaan ulang.
“Itu terkait pelanggaran kode etik, sedangkan sanksi untuk pelanggaran disiplin juga ada,” katanya, didampingi Wakapolda Jatim Brigjen Pol Eddi Haryanto, Irwasda, Karo Ops, Kabid Humas, Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Dirlantas, Dirintelkam, dan Dirsabhara.
Puluhan polisi yang melakukan pelanggaran disiplin antara lain 19 polisi menerima teguran tertulis, satu polisi ditunda kenaikan pangkatnya, tiga polisi ditunda pendidikannya, satu polisi ditunda gaji berkalanya, tujuh polisi mutasi demosi, 12 polisi penempatan di tempat khusus dan dua polisi tidak bersalah.
Selain sanksi, Kapolda Jatim menyatakan ribuan polisi menerima “reward” selama 2015 yakni 7.857 polisi naik pangkat, 8.145 polisi naik gaji berkala, 4.190 polisi menerima tanda kehormatan, dan 1.290 polisi menerima promosi jabatan.
Berikutnya, 144 polisi mengikuti pendidikan, dan 481 polisi menerima sertifikasi prestasi. “Penerima reward berprestasi antara lain AKBP R Bambang TB (Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya) yang mengungkap 12.945,3 gram sabu-sabu di Sedati, Sidoarjo.
Selain itu, AKBP Puji Hendro Wibowo (Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Jatim) yang mengungkap kasus tindak pidana bahan peledak di Perairan Pasuruan, Probolinggo, dan Sumenep.
Selanjutnya, AKP Suhartono (Kanit Idik III Satreskoba Polrestabes Surabaya) yang mengungkap 997,98 gram sabu-sabu di Wonorejo, Surabaya, dan AKP Siswandi (Kasat Narkoba Polres Kediri) yang mengungkap sindikat narkoba atensi Kapolri a/n Agus Suhartono, Supani, dan Edy Candra.
“Tahun 2015 di Jatim tercatat jumlah polisi mencapai 43.818 personel atau meningkat 1.045 personel dibandingkan dengan tahun 2014, karena mutasi masuk dari luar Jatim, penerimaan baru, dan pengangkatan CPNS. Itu berarti polisi nakal hanya 0,01 persen atau justru mayoritas berprestasi,” katanya. [bed,ant]

Tags: