2016, Seluruh Puskesmas Sediakan Layanan Medis Tradisional

3-puskesmas.dnaSurabaya, Bhirawa
Rencanaya tahun 2016, seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Surabaya akan memberikan pelayanan pengobatan tradisional (Battra). Sampai saat ini di Surabaya baru ada 17 puskesmas yang memiliki poli Battra, sedangkan 45 Puskemas lainnya menyusul.
Kepala Poli Pengobat Trdisional Indonesia (Battra) RSUD dr Soetomo dr Arijanto Jonosewojo, Sp PD, Finasim mengatakan, poli Battra kian banyak dibuka di Puskesmas dan rumah sakit tidak lepas dari adanya instruksi WHO terkait dengan pelayanan primer.
Isinya yakni pelayanan primer baik di baik rumah sakit, puskesmas, klinik dan sebagainya harus membuka poli Battra. “Alhamdulillah Unair dan Surabaya-lah yang mengawali adanya poli Battra di Indonesia,” kata dr Arijanto.
Fakta ini diperkuat dengan adanya poli Battra pertama di RSUD dr Soetomo sejak tahun 1999. Bahkan, Pada tahun 2010 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya berhasil meraih penghargaan perintis pengobatan tradisional di Indonesia.
Dirinya yakin dengan adanya dukungan Kemenkes dan Dinkes di daerah, jumlah poli Battra  akan terus meningkat. Kini, sudah ada 12 rumah sakit yang sudah memiliki poli Battra. Diantaranya, Jakarta, Makasar, Medan, Yogjakarta dan lainnya. “Oleh karena itu kita terus menggenjot lulusan D3 Battra,” ungka Ketua Program Studi D3 Battra FK Universitas Airlangga (UA) itu.
Tak heran, kini alumus Battra mampu mengisi poli-poli pengobatan tradisional di Puskesmas dan rumah sakit di Indonesia. Padahal, prodi tersebut baru didirikan tahun 2005 lalu. ”Jika dilihat saat ini alumi Battra sangat dibutuhkan di Puskesmas dan rumah sakit karena keberadaan sangat penting,” jelasnya.
Kepala Dinkes Surabaya dr Febria Rachmanita mengaku, meski masih 17 puskesmas yang memunyai poli Battra, tapi dirinya yakin jumlahnya akan terus meningkat. “Kita usahakan tahun 2016 semua Puskesmas punya poli Battra. Apalagi, mindset masyarakat terkait dengan penghijauan dan pemanfaatan obat-obat tradisional kian meningkat  Selain itu, kini sudah banyak ahli Battra yang mampu mengembangkan pengobatan tradisional di Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu salah satu warga Surabaya, Ani mengatakan, dirinya mengapresiasi langkah Dinkes dalam membentuk poli Batrra. Menurutnya, poli ptersebut akan memberikan alternatif bagi pasien dalam mendapatkan pengobatan. ”Ada pasien yang suka menggunakan obat tradional dan ada yang suka obat kimia. Jadi pasien mempunyai kesempatan untuk memilih,” ucapnya. [dna]

Keterangan Foto: Pelayanan yang diberikan di Poli Battra di Puskesmas.

Tags: