Harga elpiji dan Listrik bakal naik di awal 2017. Sebab Badan Anggaran (Banggar) DPR memangkas dana subsidi elpiji dan listrik agar penggunaan dana subsidi itu lebih tepat sasaran.
Jakarta, Bhirawa
Deputi Direktur Departemen Kebutuhan Ekonomi Moneter Yudanto menyampaikan harga elpiji dan Listrik bakal melonjak di awal 2017. Sebab Badan Anggaran (Banggar) DPR memangkas dana subsidi elpiji dan listrik. Tujuannya, agar penggunaan dana subsidi itu lebih tepat sasaran.
Untuk itu, lanjut Yudanto, pemerintah akan memfilter kembali masyarakat yang berhak menerima subsidi elpiji. Kenaikan harga ini diakibatkan oleh semakin banyaknya masyarakat menggunakan elpiji bersubsidi yakni elpiji 3kg. Padahal, subsidi elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpendapatan rendah, namun kenyataanya masih belum tepat sasaran.
“Elpiji dan Listrik menyumbang inflasi sekitar 1,1% setiap tahunnya. Listrik menyumbang 0,8% , sedangkan gas menyumbang sekitar 0,3%,” ungkap Noor di Jakarta, Senin (3/10).
Di sisi lain, justu Wakil Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan subsidi elpiji tahun depan diputuskan Rp 20 triliun. Padahal, awalnya pemerintah mengusulkan Rp 28,68 triliun.
Noor Yudanto menambahkan sebenarnya ia merasa tahun ini saat yang tepat untuk menaikkan harga dua komoditas tersebut, mengingat inflasi yang begitu rendah pada tahun ini. Namun hal ini tak disetujui DPR, sehingga kenaikan ini bakal digelar sekitar Februari- Maret tahun depan.
“Kenaikannya nanti akan Bertahap, jadi tidak langsung. Untuk elpiji kenaikannya Rp 1.000 per kg. Untuk persentase kenaikan listrik saya lupa, nanti saya lihat datanya lagi”, imbuh Noor.
Bisa jadi subsidi tahun depan hanya diberikan kepada 26 juta rumah tangga dan 2,3 juta usaha mikro. Hal ini berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). [ins]
