2017, Jatah Prona Bojonegoro Meningkat

Sertifikat PronaBojonegoro, Bhirawa
Pada tahun 2017, Kabupaten Bojonegoro diberi alokasi 16.000 bidang Program Operasi Nasional Agraria (Prona). Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang hanya memperoleh 3.000 bidang untuk penerbitan sertifikat tanah masyarakat, dan ditambah 100 bidang untuk UMK bagi pengusaha. “Tahun 2017 tahap usulan ke BPN pusat, tapi Bojonegoro mendapat 16.000 bidang,” kata Kasubag Tata Usaha BPN Kabupaten Bojonegoro, Fathol Ulum, Senin (31/10).
Menurutnya, meningkatnya pengurusan prona karena luas wilayah di Kabupaten Bojonegoro sangat luas. Sehingga proses pengurusan tanah melalui Prona di tahun 2017 akan meninggkat dari tahun sebelumnya. “Tetapi untuk prona 2016, akhir Juni kemarin sudah dituntaskan,” jelasnya.
Sedangkan 16.000 bidang bagi setiap orang yang mengajukan di tahun 2017 mendatang, belum tahun pembagiannya antara masyarakat umum dan pelaku UMK. Tetapi program Prona tersebut dipastikan biaya di BPN gratis. “Biaya di BPN gratis meliputi sosialisasi dan pengeluaran penertbitan karena sudah ada anggarannnya. Sedangkan seperti pemberkasan, patok dan tugu batas ditanggung,” tuturnya.
Ulum menjelaskan, sejak program ini digulirkan, semua dananya ditanggung APBN. Program ini sengaja diprioritaskan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu mengurus sertifikat tanahnya secara swadaya. “Mulai dari pengukuran sampai penerbitan sertifikat di BPN itu gratis. Prona ini gratis, jadi rugi kalau tidak dimanfaatkan,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa terkait Prona tersebut supaya target yang sudah diupayakan itu dapat terpenuhi. “Tahun 2017 saja sudah ada 50 desa yang memohon,” pungkasnya. [bas]

Tags: