2017, Pembinaan KSR Perguruan Tinggi Ditingkatkan

Ketua PMI Kota Surabaya, Ir Hendro Gunawan MA saat menjelaskan Musyawarah Kerja PMI Kota Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (9/11) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Ketua PMI Kota Surabaya, Ir Hendro Gunawan MA saat menjelaskan Musyawarah Kerja PMI Kota Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (9/11) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Peran perguruan tinggi khususnya dalam kegiatan sosial saat ini sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya di Surabaya, untuk itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya untuk tahun depan bakal meningkatkan jumlah Korps Sukarela(KSR).
Sebab saat ini sudah ada sekitar 11 perguruan tinggi Surabaya yang sudah bergambung dengan PMI Kota Surabaya. “Dari 11 perguruan tinggi jumlah semua KSR mencapai sekitar 300 peserta dan aktif mengikuti pelatihan maupun pembinaan,” ungkap Ketua PMI Kota Surabaya, Ir Hendro Gunawan MA di sela-sela Musyawarah Kerja PMI Kota Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (9/11) kemarin.
Hendro menambahkan, adapun 11 perguruan tinggi tersebut adalah, Unair, UK Petra, Stiesia, UWK, UWP, Stikom, ITS, UNIPA, UNUSA, Stikes Hang Tuah, Al Hikmah. “Sesuai dengan amanat wakil PMI Provinsi Jatim, kami akan berusaha meningkatkan jumlah perguruan tinggi di Surabaya keseluruhanya untuk ikut pembinaan PMI,” terangnya.
Apalagi pembinaan PMI di perguruan tinggi mendapatkan sambutan yang cukup baik dan untuk meningkatkan kesadaran diri sejak awal rencananya tahun 2017 akan ada kegiatan kerja untuk camp bersama mahasiswa-mahasiswa yang digelar di Surabaya.
Sementara hasil dari musyawarah kerja 2016 sendiri, PMI Kota Surabaya akan tetap mempertahankan capaian terbaiknya yang sudah memperoleh prestasi yang dicapai anggota PMI maupun dengan para relawannya.
“Kami akan mempertahankan capaian itu dan kedepannya kita akan mencoba meningkatkan fasilitas, termasuk arahan Wali Kota bagaimana kita kedepan tidak hanya menyiapkan yang sudah ada tetapi kita mencoba mengembangkan baik itu dari lokasinya maupun fasilitas yang ada seperti pembangunan gedung UTD baru untuk pelayanan,” jelasnya.
Bahkan karena begitu banyaknya anggota PMI maupun relawan, rencananya akan menyamakan persepsi diantaranya adanya kegiatan camp-camp maupun donor darah. “Hal inilah yang nanti kita tingkatkan apalagi pendonor sekarang sudah mulai banyak dan pendonor 100 kali Surabaya tetap tertinggi nasional,” ujarnya.
Sedangkan menurut Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kota Surabaya, Dr Hj Budi Arifah, jumlah pendonor 100 kali di Surabaya mencapai 179 masih terbanyak. “Kalau jumlah pendonornya masih banyak di Jakarta tapi untuk pendonor 100 kalinya terbanyak di Surabaya,” pungkasnya.
Namun yang terpenting bagi Budi, adalah bagaimana cara melestarikan para pendonor yang sudah ada dan mencari pendonor baru. “Sosialisasi tetap kami lakukan di semua tempat, sekolah, tempat ibadah maupun kecamatan untuk menjaring pendonor baru,” tandasnya. [riq]

Tags: