2017, Penerbangan Komersial di Bandara Trunojoyo Masih Terbuka

Bandara Trunojoyo.

Sumenep, Bhirawa
Otoritas Bandara Trunojoyo Sumenep menyatakan peluang adanya penerbangan komersial yang rutenya melalui kabupaten di ujung timur Pulau Madura pada 2017 masih terbuka.
“Hingga sekarang dua maskapai masih tertarik untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka penerbangan komersial yang rutenya melalui Sumenep. Di luar hal teknis kesiapan bandara, penerbangan komersial itu memang tergantung maskapai,” ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo, Minggu (12/2).
Namun, kata dia, Pemkab Sumenep harus segera menyelesaikan beberapa hal yang wajib diselesaikan paling lambat pada pertengahan tahun ini juga.
Beberapa hal tersebut adalah relokasi bangunan SMA PGRI Sumenep yang merupakan objek penghambat keselamatan penerbangan pesawat komersial atau pesawat berkapasitas 70 penumpang dan pembebasan lahan di kawasan ujung landas pacu sisi barat. “Makin cepat diselesaikan dua hal itu tentunya makin bagus,” ujar Wahyu.
Selama masih ada bangunan SMA PGRI, penerbangan pesawat komersial dari dan ke Bandara Trunojoyo dipastikan tidak bisa dilakukan akibat ujung landas pacu hanya berjarak sekitar 230 meter dengan lembaga pendidikan swasta tersebut.
Sementara pembebasan lahan wajib segera diselesaikan oleh pemerintah daerah supaya Otoritas Bandara Trunojoyo bisa membangun pagar di sisi kanan, kiri, dan depan landas pacu pesawat sisi barat.
Sebelumnya, Pemkab Sumenep meminta pihak terkait di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ikut membantu merealisasikan rencana pengembangan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial atau bandara yang dimanfaatkan untuk penerbangan komersial.
Wahyu menjelaskan, beberapa waktu lalu, pihaknya dan pihak terkait di pemerintah daerah sempat berkomunikasi lagi dengan manajemen dua maskapai tertentu.  “Penerbangan komersial yang melalui Bandara Trunojoyo masih menjadi rencana pengembangan bisnis mereka,” tuturnya.
Secara teknis, fasilitas di Bandara Trunojoyo sudah layak dan memenuhi syarat untuk aktivitas penerbangan pesawat komersial. Namun, sedikitnya ada dua hal teknis lainnya di luar kewenangan otoritas Bandara Trunojoyo yang harus secepatnya diselesaikan untuk mewujudkan adanya penerbangan komersial, yakni relokasi SMA PGRI Sumenep dan pembebasan lahan.
Kalau dua hal itu sudah diselesaikan, Bandara Trunojoyo lebih bisa ditawarkan ke maskapai untuk membuka penerbangan komersial.
“Maskapai tentunya akan menghitung potensi untung dan rugi sebelum membuka jalur penerbangan komersial ke daerah tertentu. Kalau dinilai berprospek bagus, tentunya akan direalisasikan,” kata Wahyu.  [sul]

Tags: