2017, Pengungkapan Kasus di Polda Jatim Naik 10,1 Persen

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan penanganan perkara oleh Polda Jatim selama 2017, Jumat (29/12). [abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Selama tahun 2017 presentasi pengungkapan kasus yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengalami kenaikan sebesar 10,1%. Presentasi tersebut naik jika dibandingkan pengungkapan kasus tahun 2016.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin saat kegiatan analisa dan evaluasi kemananan, ketertiban masyarakat (Anev Kamtibmas) di Mapolda Jatim, Jumat (29/12) mengatakan, tahun 2016 pengungkapan kasus oleh Polda Jatim sebesar 64,01 persen, sedangkan tahun ini sebesar 74,01 persen.
“Untuk angka kriminalitas ada penurunan yang signifikan. Sementara peningkatan penyelesaian perkara naik,” kata Irjen Pol Machfud Arifin, Jumat (29/12).
Kapolda menjelaskan, untuk kasus pidana umum, kasus yang menonjol adalah pencurian dan kekerasan, pembunuhan, dan begal. “Secara umum di Jatim aman dan kondusif. Indikatornya tak pernah terjadi kerusuhan massal terutama menyangkut SARA,” jelasnya.
Sementara untuk kasus pidana khusus, sambung Machfud, mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2016 lalu, yakni dari 32 perkara menjadi 64 perkara atau naik 100 persen. Untuk Tim Saber Pungli menangani 95 kasus, kasus ilegal logging empat kasus, dan kasus ilegal minning 10 kasus.
Ungkap lain yang berhasil dilakukan yakni kasus limbah cair dan oli bekas yang termasuk limbah bahan berbahaya beracun asal Korea Selatan dan kasus pengungkapan benur. Sedangkan untuk kasus narkoba, Machfud menambahkan, ada peningkatan dibanding 2016. Yang paling menonjol adalah ketika Polda Jatim mengungkap dan menangkap pelaku narkoba 20 kilogram sabu-sabu di Depok, Jawa Barat.
“Kasus narkoba banyak di Madura. Juga pengungkapan sabu-sabu hampir 50 kilogram jaringan Jakarta dan Kalimantan. Ganja dan pil-pil naik dari tiga juta menjadi 10 juta,” tegasnya.
Dari aspek lalu lintas, terjadi peningkatan kasus jumlah kecelakaan. Di tahun 2016 terdapat 23.103 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 5.794 orang, luka berat 1.669 orang, luka ringan 29.272 orang. Tahun 2017 ini naik menjadi 24.196 kasus dengan korban meninggal dunia 5.346 orang, luka berat 1.005 orang, dan luka ringan 31.885 orang.
“Laka lantas ada kenaikan korban. Ini jadi perhatian bagaimana ke depan Kapolres punya inovasi untuk menekan angka laka lantas. Faktor utama jalan dan human eror,” pungkasnya. [bed]

Tags: