2017, Targetkan 1.600 Proposal Didanai Kemenristek-Dikti

Proposal Tempat IbadahSurabaya, Bhirawa
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah 7 Jatim berhasil mendapatkan dana hibah untuk 1.406 proposal tahun lalu. Hal ini mendorong Kopertis untuk kembali meraih target yang lebih besar tahun ini. Setidaknya, ada 1.600 proposal yang bisa didanai Kemenristek-Dikti.
Koordinator Kopertis VII Jatim Prof Soeprapto mengungkapkan, pihaknya tengah berupaya mengatrol produktivitas dosen di kampus swasta se-Jatim untuk melakukan penelitian. Targetnya, dengan meningkatkan jumlah judul penelitian, maka  serapan anggaran akan lebih besar. Seperti anggaran tahun lalu yabg terserap hampir Rp 40 miliar.
“Tahun 2016 Kopertis 7 menempati urutan pertama dosen terbanyak yang melakukan penelitian dengan pembiayaan pemerintah. Urutan kedua, ditempati Kopertis DKI,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan dekan dan wakil dekan dari delapan fakultas dan enam lembaga masa bakti 2017 sampai 2020 Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Selasa (3/1).
Dengan capaian tersebut, pihaknya akan mendorong agar lebih banyak dosen yang aktif mengajukan proposal penelitian. Besaran dana untuk tiap penelitian tahun ini berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 200 juta. “Kami akan mengadakan pelatihan pembuatan proposal penelitian bagi para dosen. Selain itu, prosedur laporan penelitian melalui Surat Pertanggungjawaban (SPj) sekarang lebih mudah,” lanjutnya.
Dikatakannya, pada 2017  prosedur pertanggungjawaban tidak lagi harus menyertakan kuitansi. Sehingga pengerjaan Spj jauh lebih mudah dan dosen bisa lebih fokus pada penelitiannya. Tahun lalu ada 1.406 judul penelitian mampu menyedot anggaran pemerintah sekitar Rp 40 miliar. “Anggaran ini lewat saja di Kopertis. Artinya, langsung ditujukan ke kampus masing-masing dan laporannya ke Kopertis,” paparnya.
Sementara itu, Rektor Unitomo Bachrul Amiq mengungkapkan, pihaknya merupakan perguruan tinggi Madya yang mendapat alokasi dana hibah hingga Rp 2 miliar per tahunnya. Namun, tahun lalu dana yang terserap hanya sekitar Rp 400 juta. Sehingga pihaknya dengan kepemimpinan baru di beberapa fakultas akan mendorong lebih banyak inovasi dalam penelitian. “Ini tugas kami untuk memotivasi dosen-dosen agar lebih bersemangat untuk melakukan penelitian, agar dana dari Dikti bisa terserap maksimal,” lanjutnya.
Amiq juga berpesan kepada para dekan yang dilantik terkait tantangan yang dihadapi ke depan akan semakin berat. Oleh Sebab itu, dirinya berharap agar dekan serta pemimpin lembaga lain untuk terus berinovasi memajukan institusi tersebut. “Sebagai ujung tombak, pimpinan baru harus terus berinovasi di program internal dan eksternalnya dengan komitmen, komunikasi, kerja keras serta kerjasama di jajarannya demi kepentingan stakeholder,” pungkasnya. [tam]

Tags: