2018, Provinsi Jawa Timur Ekspor 60 Ribu Domba

Ir. Pari Brahmantya Kepala UPT. PT HMT ( Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak) Dinas Peternakan Prov.Jatim saat memberkan materi Singkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Peningkatan Produksi dan Produktivitasnya Hasil Peternakan diwilyah Bakorwil V Jember, Selasa (27/11).

(Bakorwil V Jember Dorong Peternak Kambing dan Domba Tingkatkan Produksi Ternak) 

Jember, Bhirawa
Bakorwil V Jember dorong peternak yang ada diwilayah kerjanya untuk terus mengembangkan produksinya. Upaya ini dilakukan untuk pemenuhan rencana Jawa Timur akan mengekspor 60 ribu ekor ternak kambing ke negara Jiran Malaysia.
“Pengiriman perdana sebanyak 2.100 ekor kambing dilepas secara simbolis oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman 28 Juli 2018 lalu,” ungkap Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo saat Singkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Peningkatan Produksi dan Produktivitasnya Hasil Peternakan diwilyah Bakorwil V Jember, Selasa (27/11).
Menurut Tjahjo, Malaysia selama ini mengimport domba dari Australia, Vietnam, Thailand, padahal domba asal Indonesia selain lebih murah dengan biaya ekport yang minim. Kambing yang dikirim diperoleh dari peternak yang ada di wilayah tapal kuda (Lumajang, Jember,Situbondo san Banyuwangi). “Ini peluang yang harus ditangkap oleh para pelaku usaha peternakan dan para steakholder terkait agar bisa memenuhi permintaan pasar tersebut,” harapnya.
Namun yang menjadi permasalahan dalam usaha peternakan kambing dan domba adalah ketersediaan pakan yang berkualitas dan kontinyu. Untuk mengatasai persoalan ini, Tjahjo berharap ada integrasi antara peternak dengan pertanian dan perkebunan.
“Peluang pemanfaatan by product agribisnis sebagai bahan baku industri akan pakan ternak merupakan tantangan sekaligus peluang dalam optimalisasi sumberdaya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara efisien dan optimal. Utamanya dalam upaya populasi ternak kambing dan domba dengan biaya produksi yang layak dan ekonomis,” ulasnya.
Terkait persoalan ini, Bakorwil V Jember menghadirkan UPT. PT HMT ( Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak) Dinas Peternakan Prov.Jatim, PTPN XII dan Kaprodi Peternakan Unej serta Dinas Peternakan se wilker Bakorwol Jember.
Kepala UPT.PT dan HMT Ir.Pari Bramantyo mengatakan populasi ternak kambing dan domba secara nasional medio 2017 cukup tinggi yakni 18 juta ekor kambing dan 16 juta ekor domba. “Sementara di Jatim prosentasenya masih kecil, tapi kontribusi kambing dan domba, Jatim masik 10 besar secara nasional secara nasional pemenuhi kebutuhan daging domba dan kambing,” ulasnya.
Sebagai lembaga teknis diwilayah, UPT.PT dan HMT menjaga penyediaan bibit tenak domba dan kambing yang ber SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit) dan bersertifikasi bibit. “Itu yang kita lakukan. Karena yang diekport selama ini hanya pejantan sedang indukannya kita pertahankan populasi. Saat ini sudah ada 75 ekor bibut domba dan kambing yang masuk SKLB. Ini (populasi) yang kita kembangkan, agar ternak yang ada di masyarakat tetap terjaga kwalitasnya (berstandarisasi) sesuai dengan kebutuhan ekportir,” teranya.
Namun yang menjadi persoalan selama ini tandas Pari, ketersediaan pangan di saat musim kemarau. Peternak selama ini tidak bisa mengolah pakan hijau (saat musim penghujan) dikelola menjadi bahan pakan yang disajikan di saat musim kemarau.
“Mereka mengaku kesulitan tempat penyimpanan dan sebagainya. Kami sudah berupaya memberikan penyuluhan, bimbingan agar mereka tidak kesulitan persoalan pakan. Namun karena keterbasan lahan sehingga belum optomal,” pungkasnya.
Sementara, Yulianto Kabid Program Kemitraan Bina Lingkungan PTPN XII mengaku siap mendukung program pemerintah terkait peningkatan produksi ternak domba dan kambing diwilayah Jawa Timur.”Selama ini kami bermitra dengan petani sapi dengan menggelontor permodalan melalui dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan. Ini kita coba pada peternak domba dan kambing,” ulasnya.
Selain itu PTPN XII juga menyediakan lahan untuk ketersediaan pakan.”Kalau musim penghujan tidak akan kesulutan pakan, karena mereka (peternak domba dan kambing)bisa melakukan istilahnya tokokan utamanya untuk tanaman kopi.
Tapi di saat kemarau bisa disisati dengan membuat pelet daun indrofera. Kalau untuk peternak sapi bisa memanfaatkan lahan yang ada dipinggir sungai dengan menanam rumput gajah, kalau kambing khan ndak mau. Alternatifnya itu tadi dengan daun indigogera.” singkatnya. [efi]

Tags: