Direktur PDAM Jombang, Aris Yuswantono saat diwawancarai wartawan usai hearing dengan Komisi B DPRD Jombang, Senin sore (07/01). [Arif Yulianto/ Bhirawa].
Jombang, Bhirawa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jombang menargetkan akan menyetorkan sebagian labanya sebesar 273 Juta Rupiah untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang pada tahun 2019, atau naik 10 Juta Rupiah dari realisasi PAD PDAM Jombang pada tahun 2018.
Direktur PDAM Jombang, Aris Yuswantono mengatakan, sesuai aturan yang berlaku, PDAM Jombang diwajibkan menyetorkan 20 persen dari total laba per tahunnya.
Aris Yuswantono mengatakan hal tersebut usai hearing dengan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Senin sore (07/01).
“Dari BPKP kita sudah dapat signal sehat, dan di dalam Perda kita harus wajib menyetorkan 20 persen dari laba kita untuk PAD,” ujar Aris Yuswantono ketika diwawancarai sejumlah wartawan.
Aris melanjutkan, pada tahun 2018, PDAM Jombang telah berhasil menyetorkan 20 persen dari labanya pada tahun tersebut sebesar 263 Juta Rupiah. Hal tersebut merupakan kontribusi pertama PDAM Jombang terhadap PAD Kabupaten Jombang setelah sekian tahun beroperasional.
Saat ini total pelanggan PDAM Jombang sudah mencapai angka 20.000 lebih, dari beberapa tahun sebelumnya yang berkisar pada 18.000 pelanggan. Mayoritas pelanggan yang dimiliki oleh PDAM Jombang terdapat di dalam kota Jombang.
“Baru pertama kali ini setor PAD kalau PDAM, jadi mungkin dari awal belum pernah PAD, baru tahun 2018 kita setor PAD,” tandasnya.
Sementara itu, dari evaluasi Komisi B DPRD Jombang terhadap seluruh dinas maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimilik oleh Pemkab Jombang, Ketua Komisi B DPRD Jombang, Rohmad Abidin meminta, sejumlah BUMD yang akan diberikan penyertaan modal oleh Pemkab Jombang agar dapat menyampaikan target kontribusi kepada PAD Jombang.
“Kita minta BUMD-BUMD itu memiliki target-target ke depan yang lebih baik. Penyertaan modal itu gunanya untuk menaikkan PAD juga,” pungkas Rohmad Abidin.(rif)
