2019, Pemkab Probolinggo Prioritaskan Pembangunan Sektor Wisata

Pj Bupati R. Tjahjo pimpin musren 2018.

Pemkab.Probolinggo, Bhirawa
Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH, M.Hum membuka secara resmi Forum Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2018 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo. Dalam Musren di tekankan salah satunya sector wisata menjadi prioritas pembangunan tahun 2019.
Kegiatan diikuti 250 peserta ini mengambil tema “Pembangunan Tahun 2019 Meningkatkan Daya Saing Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat”. Hal ini diungkapkan Pj Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH, M.Hum, Kamis 29/3.
Tjahjo Widodo menyampaikan beberapa hal untuk diterjemahkan lebih lanjut dalam Forum Musrenbang Penyusunan RKPD tahun 2018. Salah satunya, seiring dengan reputasi negatif terkait masalah kemiskinan di Kabupaten Probolinggo, menurut pengamatan langsung yang dilakukannya saat berkunjung ke salah satu wilayah termiskin bahwa saat ini tingkat kesejahteraan masyarakat umumnya sudah cukup baik.
“Sesungguhnya perjuangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Forkopimda dalam pengentasan kemiskinan selama ini sungguh luar biasa. Hal ini saya buktikan saat meninjau beberapa wilayah yang menurut data adalah termiskin, namun kondisi rumah warga rata-rata sudah gedung permanen dan sudah sangat layak,” ungkapnya.
Petugas sensus ekonomi, sensus pertanian dan penduduk ini mengharapkan kepada BPS kedepan agar lebih cermat dalam mendapatkan data yang valid.
“Saya mohon kepada BPS dan tim yang tergabung petugas sensus pencacah ini agar dibekali dengan skill khusus untuk mengorek informasi yang benar dan cermat khususnya pada warga yang hanya berpura-pura miskin,” katanya.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini khususnya di tiga wilayah termiskin di Kabupaten Probolinggo, Tjahjo Widodo menyebutkan program pariwisata agar menjadi prioritas utama dalam agenda di tahun 2019. Dengan mengedepankan peningkatan situasi yang kondusif, tertib, aman dan damai.
“Hal ini juga sesuai dengan petunjuk Gubernur Jawa Timur, bahwa keamanan, kerukunan dan ketertiban adalah harga mati. Tanpa itu semua maka pengembangan sektor wisata kita tidak akan terwujud,” tegasnya.
Lebih lanjut Tjahjo Widodo menjelaskan, selain sektor wisata, salah satu syarat meningkatnya pertumbuhan ekonomi itu adalah dengan peningkatan ekspor. Sementara produk unggulan di Kabupaten Probolinggo ini sangat luar biasa, hasil pertanian dan hortikulturanya adalah unggul.
“Ekspor ini sangat penting, semua komoditi unggulan ini harus kita ekspor. Seperti halnya produk home industri warga Kecamatan Dringu sudah mengawali mengekspor bawang rajang/iris sampai ke Jepang. Menurut hasil survey tim independent bahwa salah satu kompetitor kita adalah negara Malaysia, namun kualitasnya jauh di bawah kita,” katanya.
Syarat kedua dengan mendatangkan investor. Adanya program pembangunan jalan tol melintasi wilayah Kabupaten Probolinggo ini merupakan kesempatan emas bagi Kabupaten Probolinggo. “Dengan adanya jalan tol ini sudah banyak para investor yang sudah datang pada kita untuk menanamkan usahanya. Jika ini benar-benar terwujud maka lapangan pekerjaan tentu akan terbuka bagi masyarakat kita,” tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Musayyib Nahrawi dalam penyampaian pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Probolinggo. Pihaknya juga menitikberatkan sektor wisata dengan peningkatan kualitas infrastruktur dan rehabilitasi jalan sebagai penunjang dalam pengurangan angka kemiskinan.
“Tahun 2019 sisa pekerjaan jalan penghubung antar kecamatan dan penghubung kegiatan sentra pertanian, peternakan dan pariwisata harus tuntas, sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Tanpa mengesampingkan peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan, kesehatan, perumahan maupun sanitasi pemukiman,” tambahnya.(Wap)

Tags: