2019, RSJ Menur Bakal Bangun Gedung Terintegrasi

Dr drg Sri Agustina Ariandani MKes

Pemprov Jatim, Bhirawa
Terbatasnya kapasitas ruangan di RSJ Menur membuat rumah sakit milik Pemprov Jatim berencana membangun gedung yang terintegrasi mulai tahun depan. Dari 21 blok gedung yang ada saat ini di atas lahan 4 hektare, untuk tahap pertama ada dua gedung yang akan direnovasi.
“Gedung Sekretariat 1 dan Gedung Sekretariat 2 yang saat ini bangunannya terpisah, nanti akan disatukan menjadi bangunan baru enam lantai, tak lagi dua lantai seperti sekarang,” kata Direktur RSJ Menur Dr drg Sri Agustina Ariandani MKes, Senin (14/5).
Selain itu gedung IPS (Instansi Pemeliharaan Sarana) akan direnovasi untuk gedung perawatan intensif dan dibangun menjadi 3 lantai. Dengan renovasi gedung ini diharapkan nantinya RSJ mampu menangani lebih banyak pasien.
Ditegaskan drg Tina -panggilan karibnya- renovasi gedung di RSJ Menur merupakan wujud perhatian Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Beliau (Gubernur Jatim, red) melihat pasien RSJ dari waktu ke waktu makin bertambah. Kapasitas ruangan terbatas, bangunan terpisah-pisah, perlu ada peningkatan kualitas pelayanan. Makanya solusinya ya merenovasi bangunan yang ada agar kapasitas ruangan bertambah dan pelayanan ke pasien lebih cepat,” katanya seraya menyebut saat ini kapasitas RSJ Menur adalah 300 bed.
Untuk merealisasi renovasi tersebut, lanjut drg Tina, gubernur telah membentuk tim dari berbagai OPD terkait di Pemprov Jatim di antaranya Bappeda, BPKAD dan Dinas PU Cipta Karya melalui Sekdaprov Dr H Achmad Sukardi MM. “Jadi tim ini nanti yang merealisasikan renovasi bangunan. Tahun ini, semua dalam tahap perencanaan. Targetnya 2019 mulai pembangunan,” katanya.
Ditambahkan drg Tina jumlah pasien yang datang ke RSJ makin hari makin meningkat seiring dengan makin banyaknya masalah gangguan jiwa di Surabaya. Salah satunya adalah depresi.
Dijelaskannya warga perkotaan sekarang memang mudah terpicu depresi. Dia mencontohkan pada orang dewasa, depresi bisa terjadi karena masalah pekerjaan, rumah tangga. Lain lagi dengan remaja yang bisa stres karena tekanan sekolah dan percintaan.
Berdasar data Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, setiap bulan setidaknya ada 100 lebih pasien yang menjalani rawat jalan dengan keluhan depresi.
Merujuk data yang ada, sejak 2016 tercatat ada 24.000 lebih pasien yang menjalani rawat jalan di Menur. Lima persennya mengalami gangguan depresi. Angka itu menjadi penyumbang ke dua terbesar setelah skizofrenia yang pasiennya menempati urutan tertinggi.
Ditambahkan Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSJ Menur dr Rr Ika Indiyah P MKes kebanyakan pasien yang datang ke RSJ Menur sudah lama memiliki keluhan kejiwaan, namun tidak segera berobat. Setelah gejala dirasakan setahun sampai dua tahun, mereka baru datang ke rumah sakit. “Masyarakat masih terstigma bahwa ke RSJ identik dengan orang sakit jiwa. Padahal kami juga melayani pasien umum,” ucap dr Ika.
Menurutnya masalah kejiwaan yang diketahui sejak dini akan mengurangi kemungkinan jatuhnya ke tindakan lebih berat. Misalnya, keinginan bunuh diri. Karena itu, dia mendorong siapa pun yang memiliki keluhan depresi untuk segera datang berobat. Gejala tersebut, antara lain, cemas, sulit tidur, dan cenderung ingin menyendiri. [tis]

Tags: