2019, Total Luas Panen Padi di Jatim Sebesar 1,70 Juta Hektar

Pemprov Jatim, Bhirawa
Total luas panen padi pada 2019 seluas 1,70 juta hektar dengan luas panen tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebesar 0,34 juta hektar dan luas panen terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 0,04 juta hektar. Jika dibandingkan dengan total luas panen padi pada 2018, luas panen padi pada 2019 mengalami penurunan sebesar 48,77 ribu hektar (2,78 persen).
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, Jumlah itu berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) pola panen padi di Provinsi Jatim, pada periode Januari sampai dengan Desember tahun 2019 yang relatif sama dengan pola panen tahun 2018.
“Puncak panen padi terjadi pada bulan Maret, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Januari,” katanya, kemarin.
Dipaparkannya. total produksi padi di Jatim pada 2019 sekitar 9,58 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 622,279 ribu ton (6,10 persen) dibandingkan tahun 2018. Jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada bulan Februari, yaitu sekitar 83,22 ribu ton.
Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 341,66 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 44,95 ribu ton. Sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 391,63 ribu ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 36,12 ribu ton.
Dijelaskan pula, kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Ngawi, Mojokerto, dan Gresik. Sementara itu, penurunan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Sumenep, Jember, Banyuwangi, dan Bojonegor
Tiga kab/kota dengan produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun 2018 dan 2019 adalah Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Ngawi, dan Jember. Namun pada 2019, terjadi penurunan produksi pada tiga kab/kota dibandingkan dengan produksi 2018, hanya Kabupaten Ngawi yang mengalami peningkatan produksi.
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi pada 2018 setara dengan 5,86 juta ton beras. Sementara itu, produksi pada 2019 sebesar 5,50 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 357,466 ribu ton (6,10 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2018.
Sebelumnya, Dadang juga menyampaikan, perhitungan produksi padi, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berupaya memperbaiki metodologi perhitungan luas panen dengan menggunakan metode KSA.
“KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. Harapannya ke depan, dengan adanya data akan bisa memproyeksikan ke depan seperti apa kondisinya,” ujarnya. [rac]

Tags: