2020, Bina Marga Jatim Lebarkan Jalan 108 Kilometer

Kadis PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim pada 2020 nanti akan melakukan pelebaran jalan sepanjang 108 kilometer. Pelebaran jalan tersebut tersebar dibeberapa titik dari 1.421 kilometer jalan provinsi yang dimiliki Pemprov Jatim.
“Pada 2019 ini, kita telah melakukan pengerjaan rekontruksi dan pelebaran jalan sepanjang 38 kilometer, penggantian jembatan sepanjang 110 meter dan pemeliharaan jalan dan bahu jalan diperkeras sepanjang 61,52 kilometer,” ujar Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistyo Hadi, Selasa (12/11).
Untuk 2020, lanjut Gatot, Bina Marga Jatim akan meningkatkan kapasitas jalan yang saat ini lebarnya masih lima atau enam meter. Pihaknya telah melakukan pemilihan jalan mana yang paling urgen untuk dilebarkan.
“Kami sudah pilih spot-spot mana yang dilebarkan. Kenyamanan pengguna jalan menjadi perhatian kami. Panjangnya mencapai 108 kilometer. Jika ditotal panjangnya jalan kanan kiri yang dilebarkan mencapai 216 kilometer,” kata Gatot.
Selain pelebaran jalan, pada 2020 nanti Pemprov Jatim juga tetap meneruskan program PHJD (Program Hibah Jalan Daerah). Yakni program perbaikan jalan yang masuk wilayah strategis. Di Jatim, wilayah yang mendapat program PHJD adalah kawasan BTS (Bromo, Tengger, Semeru).
“Program PHJD adalah program pemerintah pusat. Teknisnya, pemda melakukan perbaikan jalan terlebih dulu setelah selesai baru biayanya akan diganti pemerintah pusat. Pada 2019, total jalan yang diperbaiki mencapai 170 kilometer di kawasan BTS,” jelasnya.
Jalan sepanjang 170 kilometer itu, lanjut mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim ini, meliputi Kejayan-Tosari, Kejayan-Purwosari dan Purwodadi-Nongkojajar. “Pada 2020 masih tetap diwilayah tersebut. Total panjangnya mencapai 177 kilometer,” ungkap Gatot.
Menurut Gatot, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah berkomitmen untuk terus melanjutkan program PHJD tiga tahun mendatang. “Kami di tawari pemerintah pusat untuk melakukan program PHJD ini. Kami menyediakan APBD untuk perbaikan jalan itu. Setelah selesai baru dibayar pemerintah pusat. Program ini tidak hanya di Jatim, tapi juga luar Jatim yang ada kawasan strategis nasional,” tandasnya. [iib.tam]

Tags: