21 Siswa Kota Surabaya Ikuti UN Susulan

Arisah Aminah siswi asal SMPN 11 itu tengah serius mengikuti UN susulan di SMPN 19 Surabaya. [ adit hananta utama/bhirawa]

Arisah Aminah siswi asal SMPN 11 itu tengah serius mengikuti UN susulan di SMPN 19 Surabaya. [ adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tidak semua siswa kelas IX di Surabaya bisa bersantai setelah mengikuti Ujian Nasional (UN) utama jenjang SMP/MTs. Karena beberapa diantaranya tetap harus serius mengikuti UN susulan lantaran ada bebera mata pelajaran yang belum diikuti saat UN utama lalu.
Sebanyak 21 siswa telah berkumpul di SMPN 19 Surabaya sejak pagi. Mereka terlihat tengah bersiap mengikuti hari pertama UN susulan, Senin (11/5) kemarin. Satu diantaranya ialah Arisah Aminah. Siswi asal SMPN 11 Surabaya ini tak pernah berhara akan absen pada hari pertama UN utama, Senin (4/5) lalu. Apalagi yang menjadi sebab ketidakhadirannya adalah ditinggal pergi sang ayah untuk selama-lamanya.
“Hari itu sedang ada ujian mapel bahasa Indonesia. Tapi Senin (4/5) dini hari itu, ayah terkena serangan jantung lalu meninggal,” tutur Arisah.
Hari itu sebenarnya dia tetap disuruh masuk oleh keluarga. Namun dia berpikir jika mengikuti UN hari pertama, maka dia tidak bisa melihat wajah ayahnya untuk yang terakhir kali. “Ayah dimakamkan hari itu juga. Makanya saya memilih tidak ikut UN dulu demi melihat ayah,” tuturnya polos.
Meski baru kehilangan sosok ayah, siswi berjilbab ini tak kehilangan semangat mengikuti UN utama. Hal itu dia tunjukkan dengan hanya libur sehari dan pada hari-hari berikutnya tetap mengikuti UN utama sampai akhir.
Pada situasi ini, sosok ibu disebutnya punya peranan paling penting sebagai pemberi semangat untuknya tetap mengikuti UN. “Saya terus didorong ibu untuk tetap ikut UN. Jadi absen hanya sehari saja meski sebenarnya bisa ikut UN susulan,” tandasnya.
Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Surabaya Eko Prastyoningsih menuturkan, pelaksanaan UN susulan hari pertama seharusnya diikuti 21 siswa. Namun kemarin, hanya 17 siswa yang hadir. Empat siswa tetap absen dalam UN susulan ini.
“Rata-rata yang ikut UN susulan ini karena sakit waktu UN utama lalu. Tapi ada juga alasan lain seperti Arisah yang sangat dimaklumi,” kata Eko.
Perempuan berjilbab ini mengakui, penyelenggaraan UN susulan pertama ini berjalan lancar. Untuk empat siswa yang tidak hadir tersebut, Eko mengaku nama mereka hanya terdaftar secara nominative. Namun, faktualnya, mereka telah mutasi ke daerah lain.
“Biasanya itu mutasinya mepet dengan jadwal pelaksanaan UN utama. Sedangkan Daftar Nominatif Tetap (DNT) sudah dibuat,” ungkap Eko.
Setelah ditelusuri di sekolah masing-masing, lanjut Eko, empat siswa ini diketahui telah mutasi. Administrasinya pun beres dan namanya kini telah di coret. “Di daerah barunya mereka harus tetap ikut UN karena hasilnya akan dipakai untuk melanjutkan ke jenjang SMA/SMK dan sederajat,” ungkapnya. [tam]

Tags: