217 Pelaku Usaha dan Pariwisata Terdampak Covid 19 Mojokerto Terima Bantuan

Bupati mojokerto sedang menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan warga terdampak covid 19.

Mojokerto. Bhirawa
Sedikitnya 217 orang pelaku usaha dan pariwisata yang terdampak covid 19 telah menerima bantuan sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) Republik Indonesia, menyerahkan 398 paket bantuan sembako pada para pelaku usaha yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.

Penyerahan bantuan ini dilakukan Bupati Mojokerto H. Pungkasiadi secara simbolis perwakilan 40 orang, dengan didampingi Wakapolres Kompol David Tj. Di hotel grand whiz. Trawas Kabupaten mojokerto. Selasa 2/6/20.

Ke 217 orang tersebut adalah pelaku usaha hotel, 19 orang pelaku usaha rumah makan/restoran/cafe, 47 orang pelaku usaha rekreasi, 3 orang pelaku usaha travel, 13 pelaku usaha kebugaran, 81 pelaku usaha kios PKL di lokasi wisata, dan 18 orang perajin souvenir.

Bupati Pungkasiadi pada arahannya menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto masih menunggu instruksi pusat terkait pembukaan kembali tempat pariwisata jika new normal telah diterapkan. Masalah Covid-19 belum dapat dipastikan kapan selesainya, sehingga pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif.

Rencana pelaksanaan new normal pun akan sangat membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah dan stakeholder. Untuk memacu berbagai pemikiran dan kreatifitas pemerintah daerah, maka Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melaksanakan Lomba Inovasi Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19. Ada tujuh sektor yang akan dinilai, yakni pasar tradisional (pasar tradisional C-9), pasar modern (mall, minimarket atau pasar modern C-19), restoran (restoran C-19), hotel (hotel C-19), PTSP (PTSP C-19), tempat wisata (tempat wisata C-19), dan transportasi umum (transportasi umum C-19).

“Kapan pariwisata bisa dibuka, kita tunggu instruksi dari pusat. Atau kita dapat membuka lebih dulu, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan yang maksimal disertai dengan inovasi-inovasi. Kita berharap agar new normal ini, bisa menjadi cara agar kita tetap hidup produktif. Namun, kita tidak akan berhenti berusaha mencegah persebaran Covid-19,” kata Bupati Pungkasiadi.

Senada dengan bupati, Wakapolres Mojokerto Kompol David Triyo Prasojo pada sambutanntya menegaskan jika kedisiplinan adalah kunci utama penerapan new normal. Kedisiplinan tersebut, tentunya harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dengan baik.

“Disiplin sangat dibutuhkan dalam penerapan new normal. Semua aturan dan protokol kesehatan harus dipatuhi. Budaya masyarakat kita pun adalah gotong royong, dengan itu semua kita bisa bersama-sama berperan memotong rantai persebaran Covid-19,” kata Wakapolres Mojokerto.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Mojokerto Amat Susilo, mengatakan saat ini Pemkab sedang mendata penerima bantuan dari kalangan pelaku usaha.

“Kita data terus bantuan bagi para pelaku usaha yang terdampak Covid-19. Hari ini juga ada 154 paket bantuan dari Provinsi Jawa Timur, bagi teman-teman seniman dan budayawan di Kabupaten Mojokerto. Pemerintah sedang mempersiapkan tatanan new normal, yang beberapa hari ini akan dilakukan dengan membuka tempat pariwisata. Namun sebelum itu, kita atur dulu protokol kesehatan agar bisa diterapkan dengan baik. Kita tunggu kebijakan pemerintah untuk penerapan new normal,” kata Amat.(min)

Tags: