228 ASN Sidoarjo Terpapar Covid-19, Delapan Meninggal Dunia

Kerumunan ASN saat mengambil SK Kenaikan pangkat, di pendopo delta wibawa, beberapa waktu lalu, rawan menimbulkan penularan Covid-19. [alikus/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Awal tahun 2021 Pemkab Sidoarjo menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Yang dimulai pada Senin (11/1) kemarin hingga Senin (25/1) mendatang.

Selain itu, upaya seperti work from home (WFH) juga kembali diterapkan. Namun bila sebelumnya prosentasenya 50:50, namun mulai 11 januari -25 Januari mendatang, 75:25. Artinya yang WFH sebesar 75% dan WFO 25%.

Penerapan WFH bagi ASN, BUMD dan Desa tersebut, diatur dalam SE Bupati Sidoarjo nomor 065/131/438.1.1.1/2021 tertanggal 8 Januari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr Syaf Satriawarman, mengungkapkan selama tahun 2020 lalu tercatat ada kurang lebih 228 ASN di Kab Sidoarjo yang terpapar Covid-19.

“Sebanyak 8 orang tidak bisa diselamatkan atau meninggal dunia, sisanya bisa disembuhkan,” ujar dr Syaf, Senin (11/1) kemarin, disela-sela pelepasan petugas hunter Covid-19 di alun-alun Sidoarjo, yang nantinya akan memberikan informasi kepada masyarakat ada PPKM di Kab Sidoarjo.

Dari 8 orang ASN yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 tersebut, tercatat ada nama Drs Yusuf Isnajanto- staf ahli Bupati Sidoarjo dan Kabag Kesra Kab Sidoarjo- Zainul Arifin SH.

Dari ASN yang terpapar Covid-19 ini, kata dr Syaf, memang paling banyak berasal dari kalangan tenaga kesehatan. Mereka sangat beresiko, karena hampir tiap hari berhadapan dengan pasien-pasien yang terpapar Covid-19.

Maka itu, untuk selanjutnya menurut dr Syaf, akan ada perlakuan khusus bagi ASN tenaga kesehatan ini. Yakni pemberian makanan tambahan dan vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh mereka. Selain itu, minimal tiap bulan sekali ada pemeriksaan kesehatan bagi mereka.

Para tenaga kesehatan itu berasal dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo. Terutama di RSUD Sidoarjo yang tiap hari kontak dengan pasien.

Memasuki tahun baru 2021, angka trend Covid-19 yang mulai agak naik, menurut dr Syaf, dimungkinkan itu akibat kegiatan sebelum tahun baru. Misalnya pada saat pelaksanaan Pilkades serentak 2020.

dr Syaf menganggap masyarakat Sidoarjo patuh dengan anjuran tidak berkerumun pada saat tahun baru. Ia melihat di Kab Sidoarjo kondisinya sudah bagus, sepi dan tidak ada kerumunan massa.

Untuk mencegah Covid-19 dengan cara Vaksin, lanjut dr Syaf, Kab Sidoarjo juga siap. Ada sebanyak 9.291 vaksin yang diperoleh dari Pusat. Pelaksanaan vakainasi akan dimulai pada tanggal 14 Januari. Yang diutamakan dulu adalah para tenaga kesehatan.

“Kegiatan vaksinasi akan kita mulai Januari hingga Maret,” katanya. [kus]

Tags: