24 Perusahaan Ikut Tender Blok III PLTGU Tambak Lorok

Pembangunan PLTGU Tambak Lorok Blok III di Semarang diharapkan bisa memasok 600-850 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. PLTGU ini melengkapi yang sudah ada yakni PLTGU Tambak Lorok Blok I berkapasitas 422 MW dan Blok II 442 MW. [titis tri wahyanti]

Pembangunan PLTGU Tambak Lorok Blok III di Semarang diharapkan bisa memasok 600-850 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. PLTGU ini melengkapi yang sudah ada yakni PLTGU Tambak Lorok Blok I berkapasitas 422 MW dan Blok II 442 MW. [titis tri wahyanti]

Semarang, Bhirawa
Sebanyak 24 perusahaan mengikuti tender pembangunan PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) Tambak Lorok Semarang Blok III milik PT Indonesia Power. Ditargetkan akhir Desember ini ada pemenang tender dan segera melakukan proses konstruksi pada awal 2017.
General Manager PT Indonesia Power UP Semarang Tarwaji menjelaskan sejumlah perusahaan yang ikut tender itu di antaranya Mitsubishi, Sumitomo, Siemens, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya.  Perusahaan-perusahaan itu ada yang merger dan membentuk konsorsium, ada yang independen.
“Dari jumlah perusahaan pengikut tender, ada yang membentuk konsorsium dan ada yang tidak. Mereka inilah saat ini yang tengah dikaji untuk menjadi pemenang tender pembangunan Tambak Lorok Blok III,” kata General Manager PT Indonesia Power UBP Semarang Tarwaji saat Lokakarya Media Periode III dan FKKIHM SKK Migas Jabanusa-KKKS 2016 di Semarang mulai Selasa hingga Kamis (3/11).
Dijelaskan Tarwaji, pembangunan PLTGU Blok III yang berada di atas lahan 4,5 hektare ini diharapkan dapat beroperasi pada 2019 mendatang dan bisa memasok 600-850 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. PLTGU ini melengkapi yang sudah ada yakni PLTGU Tambak Lorok Blok I berkapasitas 422 MW dan Blok II 442 MW.
“Pembangunan blok III ini juga untuk memenuhi target pemerintah melalui program 35 ribu MW pada 2019 mendatang.   Dengan tambahan pasokan listrik ini, diharapkan rasio elektrifikasi di Indonesia pada 2019 mendatang hanya 2,3%. Saat ini berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), realisasi elektrifikasi di seluruh Indonesia mencapai 82,37%,”  katanya.
Blok baru itu, kata Tarwaji, diklaim memiliki efisiensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PLTGU yang sekarang sudah beroperasi, yakni mencapai 61%. Sementara pembangkit yang kini beroperasi tingkat efisiensinya baru mencapai maksimal 40%.
Penyiapan pembangkit tersebut, tambah Tarwaji, dipersiapkan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang memerlukan dukungan listrik nasional.?
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha berharap PT PLN (Persero) segera melakukan proses tender pembangkit listrik baik oleh swasta dan pemerintah di Tanah Air sesuai rencana.  Upaya ini untuk mendukung rencana pemerintah merealisasikan target pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW hingga 2019.
“Kalau proses tender tak maksimal,  investasi di sektor kelistrikan pun bakal jadi tumbal. Dan secara umum iklim investasi pasti bakal berdampak buruk,” tuturnya. [tis]

Tags: