244 KK Miskin Kota Batu Tak dapat Bantuan Beras

Seorang warga Desa Oro Oro Ombo saat mengurus administrasi dan mengambil bantuan beras di Kantor Desa.

Kota Batu, Bhirawa
Penerima Bantuan Beras di Kota Batu terus mengalami penyusutan. Ada verifikasi ulang untuk mencari keluarga yang paling membutuhkan mendapat batuan. Seperti di Desa Oro Oro Ombo, ada sebanyak 244 keluarga miskin pada bulan ini tak mendapatkan bantuan beras lagi.
Diketahui, pada bulan ini di Desa Oro Oro Ombo hanya mendapatkan subsidi beras untuk 104 kepala keluarga (KK) saja. Padahal di desa ini yang tercatat sebagai warga berstatus miskin ada 348 KK. Untuk itu pihak Pemerintah Desa (Pemdes) memberikan penerangan khusus pada warga, sebelum membagikan bantuan beras kepada masyarakat.
“Dari data 348 KK berstatus miskin diverifikasi ulang untuk mencari keluarga yang paling membutuhkan. Semua keluarga miskin membutuhkan beras, namun harus mengutamakan yang paling membutuhkan,” ujar Kepala Urusan (Kaur) Pemdes Oro Oro Ombo, M.Arif, Sabtu (15/4).
Hasilnya, ada sebanyak 244 keluarga miskin di Desa Oro Oro Ombo tak mendapatkan bantuan beras di bulan ini. Dengan kata lain, hanya ada 104 keluarga miskin di Desa Oro Oro Ombo yang dinyatakan lebih membutuhkan beras di antara keluarga miskin yang lain. Karena itu mereka lebih diutamakan untuk bisa mendapatkan bantuan beras dari Pemerintah.
Setiap pembagian beras, lanjut Arif, pihak Pemdes Oro Oro Ombo yang melakukan penyesuaian dengan jadwal/ agenda dari Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Batu. Baik itu terkait waktu penyaluran beras, maupun kuantitas bers yang akan disalurkan.Dan di bulan April ini, di Desa Oro Oro Ombo mendapatkan jatah pembagian beras sebanyak 1040 Kg beras. Dengan demikian hanya ada 104 KK yang bisa menerima insentif beras dimana setiap KK diberi bagian 10 Kg beras jenis Premium dari Bulog.
Karena tak semua warga miskin mendapatkan bantun beras, maka ada potensi terjadinya protes dari keluarga yang tak mendapatkan bagian. Karena itu Pemdes melakukan kordinasi khusus sebelum pembagian bantuan beras dilaksanakan yang melibatkan para ketua RT dan RW hingga keluarga miskin yang menerima maupun tidak menerima bantuan.
“Kita ada kordinasi dulu, dimana warga dipahamkan terkait penyaluran bantuan beras dan siapa saja yang menerima bantuan tersebut,” jelas Arif.
Dijelaskan pula pada warga bahwa bantuan beras yang diberikan ini merupakan pengganti dari Beras Miskin (Raskin) yang biasa mereka terima. Jika untuk menyalurkan bantuan raskin ada petugas khusus yang mendatangi warga, kali ini warga bersangkutan yang harus mengambil langsung bantuan beras tersebut ke Kantor Desa.
Dan jika penerima raskin didasarkan pada data BPS, kali ini penerima bantuan didasarkan pada data dari Dinas Sosial (Dinsos).
Diketahui, program bantuan sosial pangan beras sudah dimulai sejak awal Februari 2017. Setidaknya hampir semua Desa di Batu melaksanaan program dari Dinas Sosial tersebut. Setiap warga yang mengambil beras harus menyerahkan/menunjukkan surat bukti undangan yang diberikan Kantor Ketahanan Pangan.
“Distribusi beras di Desa Oro Oro Ombo selalu lancar. Tiap bulannya, beras yang dibagikan tidak sampai tersisa. Warga selalu datang mengambil jatah beras mereka,”pungkas Arif. [nas]

Tags: